Jumat, 30 Oktober 2009

Merebut Kesuksesan Melalui Visualisasi Positif

Merebut Kesuksesan Melalui Visualisasi Positif

Ketika anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa yang terpancar dalam benak anda : apakah anda membayangkan sebuah pencapaian, apresiasi dan kemenangan atau sebaliknya, kegagalan dan keterpurukan?

Sejumlah riset menunjukkan bahwa ternyata visualisasi memberikan pengaruh kuat terhadap kinerja kita. Ketika imajinasi kita selalu dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme, maka jaringan otak kita perlahan-lahan akan mendorong kita untuk benar-benar mengalami keterpurukan.

Sebaliknya, ketika kita selalu membangun bayangan positif tentang diri kita, maka kita sesungguhnya tengah memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna” di dalam otak kita. Pada gilirannya, jaringan sel dalam otak ini akan mampu mendorong kita untuk juga meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata. “The more we practice perfection through mental rehearsals, the stronger the neural pathways will become and the better we will perform when the time comes”, demikian ujar Kris Cole dalam risalahnya yang berjudul Positive Visualization.

Olahragawan dan atlet telah mengkhayal bertahun-tahun untuk menjadi sempurna. Dan pada kenyataanya, satu dari pemain golf dunia, Jack Nicklaus, menempatkan 50 persen kesuksesannya karena ia rajin membangun visualisasi positif.

Lalu bagaimana melakukan visualisasi positif yang baik? Berikut langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan:

Pertama adalah, menentukan tujuan yang jelas dan menantang, tujuan yang ingin anda capai. Juga sebaiknya tujuan yang ingin kita raih itu bersifat spesifik. Misal : Anda membayangkan ingin memiliki jaringan toko buku khusus untuk anak-anak.

Kemudian mulailah melakukan visualisasi :
- Relaks. Carilah momen-momen dimana Anda tengah santai. Ini akan membuat otak anda lebih terbuka untuk memulai dan memperkuat “cara kerja yang benar”

- Fokuskan perhatian Anda pada langkah nyata yang mesti dilakukan untuk memulai usaha jaringan toko buku anak-anak itu. Apa saja yang mesti diperlukan, tahapan apa yang mesti dilakukan, bagaimana Anda akan mengelola toko itu, bagaimana Anda melakukan promosi, mengelola karyawan toko, dan membesarkan toko menjadi toko buku pilihan anak-anak.

- Bayangkan tujuan anda sedetail mungkin. Bayangkan segalanya: lokasi persis dimana toko buku itu berada, desain interior toko, kombinasi warna meja dan kursi, tata letak buku, kemudian bayangkan pula keramaian dan keriangan anak-anak yang memenuhi setiap sudut toko Anda.

- Lalu, libatkan emosi anda. Bagaimana rasanya mampu meraih tujuan itu dengan sempurna? Bagaimana rasanya bisa benar-benar memiliki jaringan kios buku anak-anak yang tiap hari ramai dikunjungi pembeli. Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat sistem “cara kerja yang benar” dalam otak anda.

Selanjutnya lakukan hal yang sama berulang-ulang. Untuk mendapat hasil yang optimal, lakukan visualisasi positif setiap kali anda mempunyai waktu luang, sekurangnya sehari sekali, misal ketika Anda akan tidur dan tengah rileks.

Namun segera harus disebutkan bahwa “beautiful dream” atau impian indah itu mesti harus juga diikuti dengan langkah penyusunan strategi dan aksi nyata. Pelan-pelan mesti ditekadkan untuk mulai mengeksekusi strategi yang Anda susun melalui serangkaian aksi nyata yang konkrit dan sistematis. Nah, dalam proses implementasi itu, kita harus tetap terus menerus secara rutin melakukan visualisasi positif.

Oke, selamat melakukan visualisasi positif. Goodluck !!

Lima Jurus Jitu Negosiasi Bisnis

1. Pisahkan pokok masalah yang dinegosiasikan dengan lawan. Jangan sampai masalah pribadi menghambat proses negosiasi yang sedang berjalan. Tak heran perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai tim
negosiasi yang terdiri dari beberapa orang dengan keahlian berlapis-lapis. Dengan begitu, tidak akan pernah terjadi konflik pribadi dengan proses negosiasi.

2. Selalu mengacu pada tujuan utama negosiasi. Apa hasil akhir yang kita inginkan dalam negosiasi ini? Bukan masalah menang atau kalah, apalagi sampai menjatuhkan lawan. So, tetap berkepala dingin dan jangan pernah terpancing dengan emosi atau ego mau menang sendiri.

3. Berikan alternatif win-win solution pada lawan. Selalu fleksibel selama negosiasi agar terhindar dari jalan buntu. Persiapkan beberapa solusi alternatif yang diprediksi bisa menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi lawan.

4. Selesaikan proses negosiasi dengan cepat dan tidak bertele-tele. Hindari faktor-faktor yang bisa melelahkan lawan seperti proses negosiasi yang terlalu lama, tempat negosiasi yang tidak kondusif,
dll. Karena faktor-faktor tersebut cenderung membuat lawan jadi emosional dan berbalik menekan kita.

5. Riset, riset dan riset. Hal terpenting dalam negosiasi sering berkaitan dengan etika dan budaya. Negosiator ulung selalu melakukan riset untuk mengetahui karakter lawannya. Apa latar belakangnya, kebiasaan, hobi, kesukaan, dll. Terbukti bahwa kebanyakan kontrak besar bisnis dimenangkan bukan di meja rapat, tapi di lapangan golf, kapal pesiar atau restoran.

Formula Sukses Anthony Robbins

Baik disengaja atau tidak, setiap orang menggunakan formula yang sama untuk sukses. Gunakan 4 langkah mudah berikut untuk mewujudkan apapun yang anda inginkan.

* Putuskan apa sebenarnya yang anda sangat inginkan. Harus spesifik! Karena semakin jelas keinginan anda, makin besar juga kekuatannya

* Take Action! Sekarang!! Bukan menunggu datangnya mood ,nanti jika ada waktu luang ataupun menunggu kondisi dan situasi yang pas (sempurna). Ambil tindakan sekarang juga!

* Cermati dengan teliti segala tindakan anda. Jangan habiskan energi pada hal yang jelas-jelas terbukti tidak akan berhasil mewujudkan keinginan anda.

* Rubah atau modifikasi tindakan anda sesuai kebutuhan sampai pada akhirnya tujuan tercapai.

Perusahaan Besar Berprilaku Seperti Perusahaan Kecil

Pelajaran ini saya ambil dari buku ‘GE Way and Malcolm Balridge Criteria for Performance Excellence’. Bahwa perusahaan besar tampaknya memiliki keunggulan dan kelihatan indah. Tapi mengapa Jack Welch memperlakukan perusahaan besar seperti perusahaan-perusahaan kecil? Beberapa alasannya adalah :

  • Perusahaan-perusahaan kecil tidak birokratis, orang-orang dalam perusahaan kecil saling memahami satu sama lain karena jumlah mereka tidak banyak.
  • Perusahaan-perusahaan kecil bergerak cepat, mereka memahami kerugian-kerugian yang terjadi apabila mengecewakan pasar.
  • Perusahaan-perusahaan kecil memiliki hirearki manajemen yang sedikit sehingga hubungan pemimpin dan karyawan sangat dekat, kinerja mereka tampak secara jelas dan diketahui satu sama lain
  • Perusahaan kecil memiliki sedikit pemborosan

Alasan-alasan ini yang membuat Jack Welch untuk mengelola GE sebagai sebuah perusahaan besar yang berperilaku seperti perusahaan kecil. Dengan kata lain, tubuh perusahaan besar namun jiwanya tetap seperti perusahaan kecil.

Jack Welch berfokus pada solusi bisnis cepat dan bukannya bergelut dengan birokrasi. Oleh karena itu ia menghilangkan segala macam birokrasi kaku dalam General Electric.

Filosofi Bambu Cina Dalam Bisnis

Bambu memang sarat filosofi. Ada sepenggal petuah dari Lao Tse tentang rumpun bambu: sekali pun bambu meliuk diterpa angin, dia mempunyai pegangan, akar yang kuat menghujam di tanah.

Bambu pada empat tahun pertama menanam, tidak ada pertumbuhan yang signifikan, karena pada empat tahun pertama tersebut bambu memperkuat sistem pengakarannya. Setelah tahun kelima bambu baru menunjukkan pertumbuhan ke atas yang sangat cepat dan orang hanya dapat memotong dan menggergajinya, tapi tidak akan bisa mencabut akarnya.

Filosofi ini menunjukkan kepada kita bahwa dalam dunia bisnis hal yang perlu diperhatikan adalah membangun fundamental / hal yang paling mendasar terlebih dahulu. Misalnya membangun relationship, memperkuat sistem dan sebagainya. Sehingga dapat dipastikan kesuksesan di masa mendatang merupakan kesuksesan yang sesungguhnya yang dibangun dengan penuh kesabaran dan kegigihan. Kebanyakan orang saat ini menginginkan kesuksesan instant dan tidak sabar ketika mengalami kegagalan.

1. Bambu adalah tanaman rumput, namun bambu sangat special / unik. Sekalipun rumput, tapi bambu dapat mengekspresikan diri sedemikian rupa sehinggga mampu menghadirkan manfaat.

Tanaman bambu menunjukkan kita bahwa latar belakang kita tidak mempengaruhi kesuksesan seseorang. Selama ia terus berkomitmen untuk sukses maka iapun akan dapat sukses apapun latar belakangnya. Seperti bambu yang hanya merupakan bangsa rumput.

2. Pasca ledakan bom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Satu satunya tanaman yang tumbuh pertama kali adalah tanaman bambu.

Tanaman bambu memberikan contoh kepada kita untuk selalu bangkit dari keterpurukan, kehancuran, dan selama ia dapat tumbuh ia akan melupakan keterpurukan dan kembali bangkit.

3. Bambu memiliki Fleksibilitas yang tinggi. Jarang sekali tanaman bambu roboh pada saat terjadi angin kencang.

Dalam membangun sebuah bisnis, hal penting yang harus diperhatikan adalah kesehatan mental. Salah satu tanda pribadi yang matang adalah pribadi yang fleksibel dan tidak kaku. Sehingga berapapun besarnya tiupan angin yang menerpanya, ia tidak akan roboh.


Contohlah filosofi pohon bambu cina dalam bisnis Anda, dalam 3 – 4 tahun, ia hanya mampu mencapai ketinggian setengah meter. Selama itu, ia hanya tumbuh ke arah bawah. Akarnya diperkuat. Tapi di tahun kelima, ia mampu tumbuh dahsyat, sampai 5 atau 6 meter ke atas. Dan ketinggian itu bisa dicapai, tidak mudah roboh, karena akarnya sudah cukup kuat.


Sinergy Dalam Bisnis

Bekerjasama bukan hanya bisa diterapkan dalam internal perusahaan, antar partner dan karyawan kita, tapi juga sangat bagus dilakukan antar usaha yang lain.

Sinergy, dalam buku 7 Habits of Highly Effective People, berarti 1+1 tidak sama dengan 2, tapi bisa 3 atau lebih. Sinergy juga berarti mencari alternatif ketiga. Sinergy harus didasari oleh itikat win-win solution.
Apa aplikasinya dalam bisnis kita. Misalnya, anda berdagang, asumsi kapasitas penjualan Anda hanya 20unit perhari dan modal andapun terbatas, maka anda harus membeli (kulakan) tiap hari (20unit). Sedangkan pedagang grosir tempat Anda beli memberikan diskon berdasarkan jumlah barang per transaksi. Jika anda hanya membeli 20unit, maka diskonnya 5%; 50unit, diskon 10%; lebih dari 100unit, diskon 20%. Kenapa tidak, anda bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha serupa untuk mendapatkan diskon terbesar? Bukankah itu konsep saling menguntungkan?

Sering juga kita amati, bagaimana harga barang saling banting, bukan karena over supply, namun karena ingin saling menjatuhkan. Nah, siapa yang dirugikan? Mereka sendiri, semua pedagang serupa! Coba seandainya mereka kompak tidak menurunkan harga, tapi juga tidak ngemplang harga, pasti kesejahteraan terjamin. Hal mendasar yang merusak sinergy adalah keserakahan individu.

Bagaimana dengan usaha yang berbeda, bisakah bersinergy? Di jakarta ada seorang pemuda yang membuka usaha "Renovasi Sofa, berhadiah Pizza Hut". Mungkin anda berfikir, apa hubungannya? Jaka sembung main gitar! Tapi ternyata laku keras, gara-gara sinergy tersebut. Pizza Hut gak keberatan, asalkan produknya laku. Si 'renovator' sofa, ndompleng nama besarnya. Bahkan kliennya banyak instansi-instansi besar. "Mas, boleh gak pizzanya dikirim duluan, jangan nunggu sofanya selesai?!" Nah, tuh, gak tahunya, karyawannya yang kebagian pizza, gara-gara renovasi sofa. Sekarang banyak asosiasi pengusaha yang menerapkan promosi silang (co-branding). Sudah tidak jamannya lagi pukul-pukulan. Sekarang jamannya kolaborasi.

Hukum alam
Percayalah bahwa dengan bersinergy, kita bisa menghemat tenaga kita, untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Seperti sekerumunan angsa terbang yang membentuk formasi ‘V’, mampu terbang 3 kali lebih jauh dibanding jika terbang sendiri. Seandainya semua pengusaha menanyakan kepada dirinya, “Bagaimana ya, supaya usahaku berkembang, tapi juga membantu atau memberi manfaat bagi pengusaha lain”. Pastilah negara ini cepat berkembang. Seperti Hukum Gunung Everest, semakin tinggi cita-cita kita, semakin dibutuhkan ketinggian tingkat kerjasamanya.

Memang tidak semudah yang saya katakan, tapi bukan berarti mustahil kan? Toh kuenya (rejeki) melimpah, hanya seringkali gara-gara kita berebut, kue tersebut terlempar mubazir. Tenaga habis untuk pukul-pukulan, hasil tak ada. Alangkah indahnya jika hidup kita bisa bergandengan tangan, saling bantu, saling bagi, bukan saling sikut. Yang lapang rejekinya hari ini, memberikan kelimpahan bagi yang lain. Banyak saudara, banyak rejeki!

FIGHT!

Sepuluh Kepribadian Billionaire

Berikut adalah sepuluh unsur kepribadian seorang billionaire (para pengusaha sukses kelas dunia) yang disarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaires dan beberapa pengusaha sukses :

Satu, keberanian untuk berinisiatif
Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt "You're Fired" dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.

Dua, tepat waktu

Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan partner bisnis.

Tiga, senang melayani dan memberi
Seorang billionaire pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.

Empat, membuka diri terlebih dahulu

Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?)

Lima, senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis

Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. "No man is an island," kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.

Enam, senang mempelajari hal-hal baru

Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal-hal baru.


Tujuh, jarang mengeluh
Profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are two kinds of days: good days and great days." Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).

Delapan, berani menanggung resiko
Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?

Sembilan, tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat)

Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.

Sepuluh, "comfortable in their own skin"


Alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusaha menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak "lebih" dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan billionaire yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.

Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang billionaire? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan.

Pelajaran Communication Skills dari Barack Obama

Beberapa hari lalu, melalui layar CNN, saya menyaksikan debat calon presiden Amerika antara Hillary Clinton dengan Barack Obama. Dan selama hampir dua jam itu, saya terhenyak menyaksikan sebuah parade komunikasi yang amat menggairahkan, inspiratif dan sekaligus sarat dengan pertarungan gagasan nan mengesankan.

Dalam drama komunikasi itu, Barack Obama kiranya kian meneguhkan dirinya sebagai one of the most outstanding communicators on earth. Melalui aura kecerdasan dan keterampilannnya merajut kalimat, penampilan Barack Obama sungguh menawarkan sederet kisah pembelajaran yang amat kaya tentang apa itu manajemen komunikasi. Lalu, apa saja pelajaran tentang the art of communication yang disuguhkan oleh bekas anak Menteng ini? Mari kita nikmati bersama.

Sebelum mengeksplorasi elemen-elemen teknis tentang communication skills yang telah diperagakan oleh Obama, tampaknya ada dua karakter dasar yang sejauh ini amat membantu dirinya menjadi sang komunikator ulung.

Yang pertama adalah ini : Obama adalah seseorang dengan pribadi yang hangat, santun, dan selalu berpenampilan kalem. Ia nyaris tak pernah memperlihatkan sikap agresif dan menujukkan mimik muka yang terkesan “merendahkan” orang lain. Sebaliknya, ia selalu menawarkan aura kehangatan, rasa hormat pada mitra bicara, serta mampu menampilkan sosok yang tenang dan persuasif. Karakter semacam ini tak pelak, telah mampu menumbuhkan simpati orang lain bahkan sebelum ia mengeluarkan sepatah kata pun.

Yang kedua, well, Obama memang orang yang cerdas. Ia lulusan dari Harvard Law School dan bekas Pemred majalah mahasiswa prestisius di kampusnya itu. Dengan kata lain, Obama bukan komunikator asbun, atau hanya pandai beretorika layaknya penjual obat di pinggir jalanan. Obama pandai dan ia sangat menguasai tema-tema yang dibicarakannya. Dan oh ya, dua bukunya yang indah itu, The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream dan Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance dengan jelas juga menunjukkan kapasitas intelektual dia.

Kini kalau kita coba menelisik ketrampilan komunikasi Barack Obama secara lebih detil, maka setidaknya ada 5 elemen pelajaran yang bisa kita petik darinya. Lima elemen itu dalam manajemen komunikasi acap disebut sebagai 5 C : Complete, Concise, Consideration, Clarity, dan Courtesy.

Complete. Dalam debat menegangkan itu, Obama selalu mampu menyuguhkan gagasannya secara lengkap dan koheren; tidak parsial atau sepotong-potong. Elemen ini mengindikasikan bahwa kesempurnaan komunikasi yang kita bangun hanya bisa dicapai jika kita menyampaikannya dengan lengkap, dan tidak sepotong-potong. Mari kita ingat, berapa kali kita mengalami mis-komunikasi hanya gara-gara kita tidak menyampaikan informasi kepada rekan kerja atau kepada bos, dengan lengkap.

Concise. Ringkas dan padat. Tidak bertele-tele. Sadar bahwa efisiensi waktu amat penting, malam itu Obama selalu bisa menyampikan esensi gagasannya dengan ringkas namun padat. Audiens senang karena dengan demikian mereka mudah mencernanya, dan tidak bosan mendengar kalimat yang bertele-tele. Kita sama. Kita akan senang kalau mendengar orang lain menyampaikan gagasannya dengan ringkas dan jelas. Sayang, dimana-mana kita melihat orang acap melupakan elemen penting ini. Banyak orang bicara dengan boros, tidak efisien, mengulang-ulang, bertele-tele, dan membosankan lagi. Pliss deh…….

Consideration. Consideration means that you prepare every message with the recipient in mind and try to put yourself in his or her place. Dalam debat itu Obama tampil dengan sudah mengetahui apa yang ada dibenak rakyat Amerika. Apa yang mereka butuhkan, dan apa yang mereka dambakan. Ketika kita membangun komunikasi, kita mestinya juga melakukan hal serupa. Selalu berusaha memahami apa kebutuhan orang lain – dan bukan melulu minta dipahami. Selalu membangun empati pada apa yang dirasakan oleh mitra bicara kita dan mau mendengarkan isi hati orang lain.

Clarity. Obama mampu mendemonstrasikan elemen ini dengan amat memukau. Ia mampu memilin kata dan merajut kalimat dengan penuh presisi. Ia mampu mengartikulasikan gagasannya dengan jelas dan mengalir. Kita mungkin tak mesti harus seperti Obama. Namun alangkah eloknya, jika kita juga bisa mengekspresikan setiap jejak gagasan dan keinginan kita dengan penuh kejelasan. Dengan itu, sebuah relasi yang produktif mungkin bisa kita pahat dengan penuh keberhasilan.

Courtesy. Santun. Persuasif. Menumbuhkan respek. Elemen ini juga diperagakan dengan nyaris sempurna oleh Obama. Ia menawarkan gagasannya dengan santun dan elegan. Alunan kalimat yang membasahi bibirnya sungguh persuasif dan menumbuhkan respek. Kita kagum dan menaruh hormat dengan orang-orang yang seperti ini. Kita mungkin juga pernah menjumpainya. Inilah orang-orang yang selalu bisa berbicara dengan santun (tidak kasar), persuasif (tidak memaksa), dan menumbuhkan respek (dan bukan merendahkan).

Itulah pelajaran the art of communication a la Barack Obama. Bravo Obama. Viva for US President 2008.

Change Your Question Change Your Life

Salah satu teknik pemecahan masalah (problem solving) yang relatif sederhana tapi ampuh adalah dengan mengajukan pertanyaan memakai5W+1H, yaitu Why, What, Where, When, Who dan How. Dengan lima kata tanya ini maka kita akan berusaha menyelidiki atau memecahkan suatu masalah secara menyeluruh dari segala aspek. Ada juga cara yang lebih ampuh yaitu dengan teknik 5W (Five Why’s) yaitu dengan bertanya lima kali why secara bertingkat mengapa suatu peristiwa terjadi, sehingga akan ditemukan alasan utama atau penyebab dasar (root cause) terjadinya sesuatu (bukan hanya sekedar symptom atau gejala).

Kedua teknik bertanya ini dipakai oleh para manajer, sejarawan, peneliti, ilmuwan atau siapapun untuk memecahkan berbagai persoalan dan terbukti cukup efektif untuk menemukan solusi.

Tetapi di dalam pengembangan pribadi, agar hidup kita bertumbuh, semakin berkualitas, dan memiliki tanggungjawab, maka kita perlu memilih pertanyaan-pertanyaan yang tepat, khususnya kepada diri sendiri (self talk) dan juga kepada orang lain.

Marilah kita perhatikan beberapa contoh pertanyaan berikut ini :

“Mengapa anak buahku susah diatur ?”

“Mengapa hal ini terjadi padaku ?”

“Mengapa susah sekali menjual produk ini ?”

Pertanyaan-pertanyaan diatas akan membuat kita merasa tidak baik (feel bad), tak berdaya dan seolah-olah memposisikan diri kita sebagai korban keadaan. Pertanyaan-pertanyaan ini memiliki ‘aura’ negatif yang pada gilirannya akan menghadirkan sikap negatif pula buat kita.

Berikutnya mari kita ucapkan beberapa pertanyaan yang lain di bawah ini :

“Kapan harga produk kita bisa lebih bersaing ?”

“Kapan saya dapat menemukan orang-orang yang berkualitas ?”

“Kapan ia dapat lebih menghargai posisiku ?”

Pertanyaan-pertanyaan ini juga tak lebih baik karena akan memberikan kesan seolah-olah kita hanya bisa menunggu, menunda atau pasrah pada keadaan. Walaupun saya yakin Anda tidak bermaksud untuk menunggu atau menunda, tapi itulah yang kita tangkap dari pertanyaan-pertanyaan ini.

Dan mari kita simak satu jenis pertanyaan lagi berikut ini :

“Siapa yang menyebabkan masalah ini ?”

“Siapa yang bisa lebih baik dari saya ?”

“Siapa yang bisa menjelaskan visi perusahaan ?”

Sekali lagi, mari kita rasakan. Tanpa kita sadari bahwa dengan pertanyaan-pertanyaan ini sesungguhnya kita telah mencari ‘kambing hitam’, tidak mau introspeksi dan melemparkan tanggung jawab kepada pihak lain.

Apa arti ini semua ?” Kita perlu hati-hati dalam membuat pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang salah akan membuat kita merasa tak berdaya, pesimis, pasrah pada keadaan, semakin lari dari tanggungjawab dan menyalahkan orang lain, yang pada akhirnya akan membuat kita semakin jauh dari kesuksesan.

Kemudian marilah kita berpaling kepada pertanyaan-pertanyaan berikut :

“Apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi ?”

“Bagaimanakah caranya agar penjualan saya bulan ini bisa meningkat 10% ?”

“Apa benefit tambahan yang bisa saya tawarkan kepada customer ?”

“Bagaimana caranya agar saya lebih kreatif ?”

“Apa yang bisa saya kerjakan agar team ini menang ?”

“Bagaimana caranya agar prestasi saya bisa lebih baik ?”

Sekarang bagaimana rasanya ? Saya yakin dengan memakai kata “Apa” dan “Bagaimana”, Anda akan merasa lebih enak (feel good), lebih berdaya, dan lebih bertanggungjawab dibandingkan tiga jenis pertanyaan sebelumnya yang menggunakan kata “Mengapa”, “Kapan” dan “Siapa”.

John G. Miller
dalam bukunya “The Question Behind The Question”, memberikan tips agar pertanyaan-pertanyaan Anda lebih berbobot sehingga bisa membuat Anda bertumbuh, lebih bertanggungjawab dan mampu mengubah kehidupan Anda ke arah lebih baik. Inilah tips nya :

* Mulai pertanyaan dengan “Apa” atau “Bagaimana”, bukan “Mengapa”, “Kapan” atau “Siapa”.
* Pertanyaan diusahakan mengandung kata “Saya”, bukan “Mereka”, “Kamu” atau “Kami”
* Berfokus kepada tindakan, misalnya mengandung kata-kata “melakukan”, “mencapai”, “membuat” atau yang sejenisnya.

Tips diatas bukan berarti kita tidak boleh membuat pertanyaan dengan memakai kata-kata “Mengapa”, “Kapan” atau “Siapa”. Tentu saja boleh-boleh saja menggunakan ketiga kata itu untuk menggali gagasan, melakukan analisis, memecahkan masalah atau melakukan tindak lanjut. Tetapi untuk melakukan perubahan dan tindakan yang positif, maka yang terbaik adalah memulai dengan “Apa” atau “Bagaimana”, memakai kata ganti orang pertama (”Saya”) dan action oriented.

Marilah mulai saat ini kita mengubah pertanyaan-pertanyaan kita dengan memakai formula diatas. Dengan mengubah pertanyaan, maka hidup Anda anda berubah. Wish You Luck. (SA).

Pengembangan Diri

Anda setidaknya membutuhkan 3 hal untuk mengembangkan diri Anda, yaitu

1. Inspirasi

2. Penentuan tujuan

3. Jaringan

Inspirasi adalah daya magnet Anda, yang menarik Anda pada pencapaian tujuan hidup yang lebih baik, lebih tinggi, lebih berkualitas. Dia menyedot Anda, membetot Anda dari lem perekat Anda pada kenyamanan Anda sekarang ini. Umumnya, Anda susah sekali bergerak, bergeser, melangkah menjauhi kekinian Anda, karena ada seribu alasan bagi Anda untuk tetap berada di posisi sekarang. Untuk apa berubah? Begitulah lem perekat itu bekerja. Butuh hentakan yang sangat kuat, impulsif, yang menghasilkan momentum cukup tinggi untuk mengalahkan kemasifan Anda.

Dan momentum itu datang dari inspirasi, yang berasal dari mana saja. Dari sahabat, kolega, kerabat, buku, majalah, internet, dan sumber-sumber yang bertebaran. Pandai-pandailah mencari dan mencipta inspirasi. sering-seringlah Anda memupuk inspirasi.

Bahkan musuh Anda bisa menjadi sumber inspirasi.

Inspirasi adalah sumber impuls. Ia menyatakan mengapa. Ia tidak menjelaskan bagaimana. Anda perlu menentukan tujuan. Arah pergeseran Anda dari kemasifan Anda. Dan itu adalah tujuan. Anda perlu menentukan itu. Tujuan adalah tentang anak tangga mana yang akan Anda injak ketika bergerak meniti tangga kehidupan Anda. Ini bukan tentang kemungkinan bahwa Anda akan gagal meraih anak tangga yang Anda tuju. Ini benar-benar murni tentang anak tangga yang mana. Sejelas mungkin, gambaran anak tangga itu ada di benak fikiran, bahkan dalam mimpi tidur Anda..

Inspirasi akan mendapatkan legitimasinya, ketika tujuan menjadi sangat jelas dalam angan, batin, fikiran, dan sensorik otak Anda.

Jaringan yang Anda bangun akan menguatkan, menunjukkan jalan, melipatgandakan, dan memudahkan realisasi tujuan Anda. Jaringan adalah infrastruktur yang Anda miliki. Ini adalah media lalu lintas bagi segala content/ kandungan aktivitas dan urusan Anda.

Just Do It!

Hal yang paling menggemaskan adalah ketika Anda merasa mampu melakukan sesuatu, tetapi belum mau melakukannya. Banyak alasan dari ketidakmauan itu, mungkin karena kesibukan dengan kegiatan lain, belum merasa urgen, pemahaman yang rendah terhadap manfaatnya dan lain-lain. Anda mempunyai berbagai alasan spesifik terhadap ketidakmauan Anda untuk melakukan sesuatu. Namun yang paling berbahaya dari berbagai alasan itu adalah karena Anda malas untuk memulainya. Ya, malas melakukan sesuatu merupakan dalih yang berbahaya karena ia dapat membunuh potensi Anda. Ketika rasa malas muncul, Anda akan tampil dibawah potensi maksimal, sehingga seakan-akan menjadi tidak berharga dan tidak bermanfaat di hadapan orang lain dan lingkungan Anda.

Jadi ketika keberadaan seseorang kurang dirasakan manfaatnya oleh lingkungan, maka sebenarnya ia telah keluar dari fitrah penciptanya. Ia menjadi makhluk sempalan yang durhaka kepada Sang Pencipta. Selain itu, Tuhan telah menjadikan setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa, sehingga dengan potensi tersebut manusaia dapat bermanfaat bagi lingkungan dan patut dihargai oleh lingkungan. Ketika manusia tidak mengembangkan potensinya karena malas melakukan sesuatu, berarti ia telah melecehkan potensinya sendiri. Dan itu berarti juga merupakan kedurhakaan kepada Sang Pencipta. Karena itu rasa malas harus diperangi. Malas membuat potensi seseorang menjadi terpendam atau muncul tapi terlambat. Malas membuat seseorang bagaikan lumpuh.

Seringkali juga orang malas menutupi alasan malas itu dengan alasan lain yang "elegan", sehingga terkesan bagi orang lain sebagai alasan yang logis, seperti dengan mengatakan " saya sibuk dengan urusan lain yang lebih penting", "saya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya", " saya sedang mempersiapkan diri untuk melakukannya", dan lain-lain. Namun hati kecilnya tidak dapat dibohongi. Sebenarnya ia menunda melakukan pekerjaan itu hanya karena malas melakukannya.

Bagaimana mengatasi rasa malas? Banyak cara yang telah ditawarkan para pakar untuk mengatasinya, tapi cara yang paling efektif adalah: Just Do It! lakukan saja, tanpa menunda. Jadi, kerjakan saja apa yang menurut Anda harus dilakukan. Jangan ditunda dan jangan mencari alasan! Apapun alasan untuk menunda pekerjaan itu, lupakanlah! Sebab sebagian besar alasan adalah alasan yang dicari-cari. Sesungguhnya kalau Anda menunda pekerjaan, maka alasan ketakutan akan kegagalan pekerjaan tersebut akan semakin besar daripada Anda melakukan pekerjaan itu sekarang juga! Jadi menunda pekerjaan, akan membuat otak Anda bekerja mencari seribu alasan untuk semakin menunda pekerjaan itu. Salah satu alasan yang sering muncul adalah ketakutan akan kegagalan. Bagi banyak orang, kegagalan adalah suatu hal yang menyakitkan. Membuat trauma dan membuat jera untuk melakukannya lagi. Ketakutan akan kegagalan merupakan senjata ampuh bagi otak Anda untuk membuat Anda menunda pekerjaan. Padahal Andalah yang seharusnya mengendalikan otak Anda, bukan sebaliknya.

Karena itu, buanglah rasa takut gagal Anda yang membuat Anda menunda-nunda pekerjaan. Just Do it! Dengan just do it! Otak Anda tak sempat bekerja untuk membuat Anda takut gagal. Otak Anda malah bekerja untuk berani melakukannya tanpa takut gagal. Sejarah telah membuktikan bahwa orang yang sukses adalah orang yang berhasil mengatasi rasa takutnya akan kegagalan, sehingga mereka mau melakukan lagi pekerjaan yang pada awalnya gagal mereka lakukan. Mereka mencoba lagi melakukannya dan gagal lagi, tapi mereka melakukannya lagi dan gagal lagi, sampai akhirnya mereka berhasil. Inilah pola hidup try and error.

Pola hidup dari orang-orang yang optimis bahwa masa depan adalah kesuksesan untuk mereka. Pola hidup yang tak mengenal putus asa. Karena putus asa hanya milik orang yang kafir terhadap nikmat Tuhan, bukan milik orang yang beriman kepada Tuhan.

Karena itu, Just Do it! Lakukanlah sekarang juga! JIka Anda menundanya maka semakin malas dan takut Anda melakukannya. Sebaliknya semakin tidak ditunda maka semakin bersemangat dan termotivasi Anda untuk melakukannya. Ketahuilah, seringkali semangat melakukan suatu perkerjaan justru semakin besar bersamaan dengan saat Anda melakukan pekerjaan tersebut. Semangat bekerja seringkali muncul bukan sebelum melakukan pekerjaan, tapi pada saat Anda melakukan pekerjaan tersebut. Tuhan memerintah kita berangkat melakukannya tanpa memperdulikan perasaan kita ringan atau berat, suka atau tidak suka. Sebab semangat dan kesungguhan itu muncul bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan itu. Inilah rahasia mengatasi rasa malas.

Tidak semua orang mengetahui rahasia mengatasi rasa malas. Mereka malah mencoba mencari cara lain yang seringkali terlalu filosofis dan rumit. Padahal cara mengatasinya amat mudah dan praktis jika Anda mengetahui, JUST DO IT! Dan jangan biarkan pikiran kita membuat alasan untuk menundanya. Jika pikiran Anda mulai mencoba dan tegas pada diri Anda sendiri, JUST DO IT! No reasonable! Lakukan sekarang juga! Jangan banyak alasan! InsyaAllah, Anda akan mampu mengatasi rasa malas.

Pilih Mana: Manusia atau Sapi?

Siapa lebih baik: manusia atau sapi? Sepintas Anda mungkin akan langsung mengatakan:" Ya, pasti manusia dong." Tunggu dulu. Coba Anda perhatikan baik-baik fakta berikut ini. Seekor sapi pasti memberi manfaat bagi manusia, tetapi seorang manusia belum tentu memberi manfaat – bahkan lebih sering menghasilkan kemudaratan – bagi manusia lain. Selain itu ada yang lebih penting lagi. Seekor sapi hanya makan sebatas perutnya. Sapi tak pernah makan melebihi kebutuhannya. Sapi juga tak pernah menimbun makanan. Lantas, bagaimana dengan manusia?

Tahun demi tahun berlalu begitu cepat. Masa demi masa berganti. Akan tetapi, masalah yang kita hadapi masih yang itu-itu juga: keserakahan. Otonomi daerah ternyata telah memfasilitasi keserakahan baru di berbagai pelosok. Bahkan, keserakahan makin lama makin menunjukkan tingkat yang mengkhawatirkan. Walaupun secara makroekonomi tahun 2008 memberi sedikit harapan, angka-angka kemajuan ekonomi itu dibangun di atas landasan yang rapuh. Bukankah sejarah krisis ekonomi di mana pun menunjukkan bahwa yang menentukan kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa bukanlah angka-angka ini, yang bisa berubah cepat dalam tempo yang relatif singkat. Dasar dari segala kesuksesan adalah perilaku yang baik, yang menjauhi keserakahan.

Sejarah manusia memang selalu diwarnai keserakahan. Keserakahan adalah dosa manusia yang tertua. Keserakahanlah yang membuat Adam diusir dari surga; juga membuat Soeharto yang digelari oleh Persatuan Bangsa-Bangsa sebagai Pencuri Kekayaan Negara nomor satu di dunia jatuh secara tidak terhormat. Namun, pengalaman pahit tersebut tidaklah membuat orang jera. Orang justru terpacu menjadi makin cerdik untuk menemukan cara baru yang lebih canggih guna memuaskan keserakahannya.

Kalau kita renungkan baik-baik, kita akan melihat bahwa berbagai kasus yang terjadi sepanjang tahun 2007 berlatar belakang keserakahan. Lihatlah apa yang terjadi pada Adelin Lis dan para penegak hukum yang bersekongkol untuk membebaskannya. Lihatlah juga bagaimana gigihnya Menteri Kehutanan membela para pengusaha hutan dan berusaha mendepak Kapolda Riau yang sedang berjuang mengatasi pembalakan liar. Lihatlah perilaku petinggi Mahkamah Agung kita: melakukan intervensi pada pemilihan gubernur di Sulawesi Selatan; menolak diaudit Badan Pemeriksa Keuangan; memerintahkan Majalah Time untuk membayar denda Rp 1 triliun kepada Soeharto; serta merekayasa bebasnya Tommy Soeharto. Lihatlah pula apa yang terjadi dengan para wakil rakyat kita yang melakukan konspirasi dengan memilih Antasari Azhar sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Contoh-contoh di atas barulah sebagian kecil dari begitu banyak perilaku yang sebenarnya berlatar belakang sama: keserakahan.

Lebih jauh lagi, marilah kita melihat ke dalam diri kita sendiri. Bukankah banyak perilaku kita yang disebabkan oleh keserakahan? Dunia boleh berubah, teknologi boleh berkembang, tetapi masalah manusia dari dulu hingga sekarang ternyata belum pernah bergeser dari tema kuno, yaitu keserakahan.

Awal keserakahan adalah dari kebiasaan makan kita. Berapa banyak orang yang masih terus makan padahal sudah kenyang? Berapa banyak orang yang mengambil makanan lebih banyak dari yang dapat ditampung perutnya sendiri? Pepatah yang terkenal mengenai hal itu pun sering kita dengar, gYour eyes is bigger than your stomach.h

Bagaimana pula dengan perilaku kita berbelanja? Apakah kita hanya membeli apa yang kita butuhkan? Ataukah kita lebih banyak membeli yang kita inginkan? Atau, kita memang sulit membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan?

Bisakah kita membebaskan diri dari keserakahan? Tentu saja bisa, asalkan kita tahu apa penyebabnya. Menurut saya, ada tiga penyebab keserakahan. Pertama dan yang terutama adalah rasa takut. Kita senantiasa takut pada masa depan. Kita takut kekurangan, takut miskin. Pada tingkatan tertentu rasa takut ini sebenarnya wajar saja. Yang berbahaya adalah bila rasa takut ini sudah menjadi sebuah sindrom, gaya hidup, ataupun paradigma. Inilah yang membuat kita selalu merasa kurang, sehingga menginginkan sesuatu yang lebih banyak lagi. Ketakutan seperti inilah yang merasuki sebagian besar bangsa kita.

Penyebab kedua adalah karena kita menganggap diri kita semata-mata makhluk fisik. Ini membuat kita mengukur segala sesuatu semata-mata dari aspek fisiknya. Kita sering lupa bahwa kita tidak hidup untuk selama-lamanya, dan begitu kita mati kita meninggalkan apa yang kita kumpulkan, dan hanya membawa apa yang kita dermakan. Dalam paradigma fisik, berbagi berarti berkurang; padahal dalam spiritualitas, berbagi justru berarti bertambah.

Penyebab ketiga adalah karena kita tidak percaya kepada Tuhan. Kita mungkin percaya bahwa Tuhan itu ada, tetapi kita tidak sungguh-sungguh yakin bahwa Ia dapat menjamin masa depan kita. Inilah yang membuat kita senantiasa hidup dalam kerakusan. Perilaku kita sering menunjukkan bahwa kita lebih percaya pada segala sesuatu yang kasat mata, yang konkret, yang riil. Kita lebih percaya pada uang ketimbang kepada Tuhan.

KRISTEN IS THE REAL TERORIST

KRISTEN IS THE REAL TERORIST

Who killed 800.000 surrender moslem on palestine only 3 (three) days on
crusade war?
Who killed 1.500.000 surrender moslem on spain on inquisition by Queen
Issabella III?
Who killed thousands of aboriginal people in North America and Australia
in order to occupy their lands and properties?
Who killed millions of South Americans?
Who killed millions of human beings in World War I?
Who killed 6 million Jews during World War II?
Who killed 2 million Polish Christians in World War II?
Who killed 6 million Chinese during the invasion of China?
Who killed 2 million Cambodian during the civil war?
Who killed more than 2 million Filipinos during invasion of Philippines?
Who killed more than half million Tibetans during the last 6 decades?
Who killed more than 2 million Vietnamese during the Vietnam War?
Who dropped chemical and biological bombs on Vietnam?
Who dropped nuclear bombs on Japan and killed thousands of people in
Hiroshima and Nagasaki?
Who killed more than 2 million African Christians in Rwanda, Sierra,
Leone, Burundi and Congo within the ! last two decades?
Who made more than 9.5 million human beings refugees in Africa?
Who is killing and confiscating lands from White farmers in Zimbabwe?
Who invented the nuclear, biological and chemical bombs?
Who sells the most sophisticated bombs and the best killing machines to
the world?
Who killed hundreds of blacks in America and did not consider them as
human beings until 1960s.
Who are White Supremacists?
Who did not consider women as persons until 1940s?

I am purposely not asking you about the killings of millions of Muslims
in Bosnia, Kossovo, Chechnya, Kashmir, Palestine, Russian Federation,
Iraq, Afghanistan, China, India, etc.

Can you please prove that the most of the above holocaust and genocide
of human race were not caused by the people who claimed to be
Christians? Non-Muslims also created the other genocide? If you are
interested I can send you a longer list of all the holocausts and
genocide caused by the people who were not Muslims.
and how christian spread on the worlds, that spread by imperialism by
british, spain, portugal, etc. with motto: "Gold, Glory, Gospel trough.

FARC yang kerjanya mengedarkan obat bius, menyandera serta membunuh dan mengebom...

IRA...tukang ngebom orang sipil di Irlandia Utara...

BASQUE... tukang bunuh & ngebom di Spanyol Utara...

Ku Klux Klan (KKK).... tukang culik dan bunuh orang-orang kulit hitam di USA.

NAZI... dengan alasan karena Yahudi telah membunuh Yesus, maka mereka membantai Yahudi sampai 6 juta orang Yahudi punah…..

MAFIOSO....organisasi beraliran Kristen pembunuh & pengedar Narkoba di Italia..

KRISTEN AMERIKA…..memusnahkan suku asli Amerika Azteq, Siquex, Apache

KRISTEN MISKIN & BODOH & MAKSIAT

1). Coba lihat keadaan orang-orang Papua, sampai sekarang masih miskin, bodoh, tukang berantem, tukang zinah sampai-sampai angka HIV/AIDS di Papua adalah yang paling tinggi di Asia,


2). Coba lihat juga keadaan orang Timor Leste Loro Sae, sampai sekarang masih saja miskin dan menjadi Negara paling bodoh dan miskin di Asia, dan masih sering berantem terhadap sesamanya, padahal ke gerejanya rajin.

3). Sedangkan di Eropa yang sudah kaya dan pinter, gerejanya justru sepi, malah banyak yang ditutup. Di sana kalau hari minggu pas hari kebaktian gereja, jemaatnya justru lebih senang ke pantai sambil berjemur telanjang dan ciuman serta mengumbar hawa nafsu syetan di alam terbuka seperti binatang.

4). Kalau kita simak, bahwa yang memproduksi blue filem adalah kaum Kristen, serta mereka yang melakukan kebebasan sex seperti lesbian, homosexual, transsexual, hidup bersama tanpa nikah, melakukan sex dengan binatang seperti dengan anjing, dengan kuda, adalah Kristen. Mereka (Kristen) dengan bangganya serta tanpa rasa malu memakai aksesoris salib justru pada saat melakukan kemaksiatan secara vulgar dan terbuka. Mereka tidak merasa malu berciuman dan kadang kala berzinah di alam terbuka seperti anjing saja.

Dracula Ternyata Pahlawan Kristen

Setelah Anda membaca artikel ini anda akan dapat menjawab beberapa poin

dibawah ini:

1. Apakah Drakula eksis secara historis atau hanya sebuah fiksi (cerita

tidak nyata)?

2. Benarkah Drakula AntiKristus dan Antisalib?

3. Benarkah Drakula hanya takut pada salib, karena bisa mengakibatkan

kematiannya?

Baru-baru ini saya melihat sebuah buku di Gramedia berjudul: "Dracula,

Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib". Buku tsb menarik karena

membongkar kebohongan yang sengaja ditutup-tutupi oleh umat Kristen

dewasa ini. Dracula adalah seorang pangeran yang hidup diabad 15 M. Ia

bukanlah seorang antiKristus apalagi antisalib, karena ia adalah seorang

Kristiani fanatik penyembah patung salib sebagaimana umat Kristen

Trinitarian dewasa ini. Kejahatannya terhadap kemanusiaan bahkan bisa

disamakan atau bahkan melebihi Hitler (pemimpin Nazi Jerman) dan Genghis

Khan (pemimpin Mongolia Golden Horde).

(Makalah ini disampaikan dalam bedah buku

"Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib"

di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM

Oleh: Ragil Nugroho)

lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang Membongkar Sebuah Kebohongan

Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan

sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo

merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah

menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh

nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya

Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin

dikaburkan lewat film-film seperti Dracula's Daughter (1936), Son of

Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat

ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus

diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

Dalam buku berjudul "Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib"

karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam

buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia ,

keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula

tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula

dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil

Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas.

Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan

wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun

Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel-

benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima

pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain

terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman

Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh

dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat

biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling

kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat

kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesartelah

ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut,

kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika

penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

"Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera

dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan

seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong

kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat

itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan

cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan

indah dan manis yang pernah mereka alami."

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga

bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi

sebagai berikut:

"Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung

sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para

korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal."

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini

disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua

sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam

tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada

masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau

tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter

dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah

menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula

merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka

dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania

, Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah

pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang

segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan

siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik

lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok

Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat

untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup

berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak

masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa

sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah

sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan

bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang

sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya

Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang

telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi

tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon

kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa

dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat

untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan

sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain

Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang

Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk

Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di

tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat.

Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka

diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh

salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan

Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling

superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi

usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku "Dracula, Pembantai Umat

Islam Dalam Perang Salib" karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat

hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh

masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai

saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam

penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa

suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk

penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah

ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka

kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis

terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak

terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia

ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar

kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata pelajaran sejarah

itu begitu nyata ada di depan kita.

Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang

membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk.

Setelah Anda membaca fakta diatas, maka pertanyaan awal pun akhirnya

terjawab.

Tanya

1. Apakah Drakula eksis secara historis atau hanya sebuah fiksi (cerita

tidak nyata)?

Jawab

Ya, Dracula eksis secara historis.

Tanya

2. Benarkah Drakula AntiKristus dan Antisalib?

Jawab

Faktanya Dracula adalah seorang Kristen pemuja salib sebagaimana umat

Kristen Pagan Trinitarian.

Tanya

3. Benarkah Drakula hanya takut pada salib, karena bisa mengakibatkan

kematiannya?

Jawab

Faktanya kematian Dracula bukan karena musuhnya mengacung-acungkan

berhala salib kepadanya. Ia tewas dipenggal oleh seorang muslim saleh

bernama Sultan Mahmud II dari Kekhalifahan Utsmani.

Pertanyaan lain yang pada akhirnya muncul adalah:

Apakah perbuatan orang Kristen tsb yang telah membantai secara kejam

dibenarkan berdasarkan Bible ?

Dalam Bible kitab Mazmur dinyatakan:

"Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang

yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami!

Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit

batu! (Mazmur 137:8-9 TB)

Jika membanting anak-anak ke arah bebatuan hingga kepala mereka pecah

adalah sebuah perbuatan kudus, bukankah menusuk kayu runcing ke arah

anus menembus perut hingga kepala juga adalah perbuatan kudus? Toh

sama-sama sadis?!

Ulangan 20:16 TB

"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu,

kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang

bernafas,"

Tampaknya Pangeran Dracula sangat memahami makna kandungan ayat Bible

kitab Ulangan agar jangan berbelas kasih kepada masyarakat/rakyat yang

telah ditaklukkan oleh pasukan yang beriman kepada Bible.

Dracula memang sungguh sangat jahat. Ia bisa didakwa sebagai penjahat

perang seandainya ia adalah pemimpin diabad modern sekarang. Tapi

sungguh tidak elok rasanya jika kita hanya menyalahkan Dracula tanpa

menyalahkan kitab suci sadistik bernama Bible.

Mengapa Pasukan Salib Kristen terkenal bengis? Karena kitab suci mereka

lah yang telah menginspirasi Paus, pendeta, dan panglima tentara Salib

untuk berbuat sadis dengan penuh rasa kegembiraan sebagaimana amanat

Kitab Mazmur 137:8-9 dan Kitab Ulangan 20:16. Ini bukan hanya kesalahan

orang per orang, tapi ini adalah kesalahan Agama sesat, dogma palsu,

pendeta fobia, dan kitab suci korup Bible umat Kristen.