Jumat, 30 Oktober 2009

KRISTEN IS THE REAL TERORIST

KRISTEN IS THE REAL TERORIST

Who killed 800.000 surrender moslem on palestine only 3 (three) days on
crusade war?
Who killed 1.500.000 surrender moslem on spain on inquisition by Queen
Issabella III?
Who killed thousands of aboriginal people in North America and Australia
in order to occupy their lands and properties?
Who killed millions of South Americans?
Who killed millions of human beings in World War I?
Who killed 6 million Jews during World War II?
Who killed 2 million Polish Christians in World War II?
Who killed 6 million Chinese during the invasion of China?
Who killed 2 million Cambodian during the civil war?
Who killed more than 2 million Filipinos during invasion of Philippines?
Who killed more than half million Tibetans during the last 6 decades?
Who killed more than 2 million Vietnamese during the Vietnam War?
Who dropped chemical and biological bombs on Vietnam?
Who dropped nuclear bombs on Japan and killed thousands of people in
Hiroshima and Nagasaki?
Who killed more than 2 million African Christians in Rwanda, Sierra,
Leone, Burundi and Congo within the ! last two decades?
Who made more than 9.5 million human beings refugees in Africa?
Who is killing and confiscating lands from White farmers in Zimbabwe?
Who invented the nuclear, biological and chemical bombs?
Who sells the most sophisticated bombs and the best killing machines to
the world?
Who killed hundreds of blacks in America and did not consider them as
human beings until 1960s.
Who are White Supremacists?
Who did not consider women as persons until 1940s?

I am purposely not asking you about the killings of millions of Muslims
in Bosnia, Kossovo, Chechnya, Kashmir, Palestine, Russian Federation,
Iraq, Afghanistan, China, India, etc.

Can you please prove that the most of the above holocaust and genocide
of human race were not caused by the people who claimed to be
Christians? Non-Muslims also created the other genocide? If you are
interested I can send you a longer list of all the holocausts and
genocide caused by the people who were not Muslims.
and how christian spread on the worlds, that spread by imperialism by
british, spain, portugal, etc. with motto: "Gold, Glory, Gospel trough.

FARC yang kerjanya mengedarkan obat bius, menyandera serta membunuh dan mengebom...

IRA...tukang ngebom orang sipil di Irlandia Utara...

BASQUE... tukang bunuh & ngebom di Spanyol Utara...

Ku Klux Klan (KKK).... tukang culik dan bunuh orang-orang kulit hitam di USA.

NAZI... dengan alasan karena Yahudi telah membunuh Yesus, maka mereka membantai Yahudi sampai 6 juta orang Yahudi punah…..

MAFIOSO....organisasi beraliran Kristen pembunuh & pengedar Narkoba di Italia..

KRISTEN AMERIKA…..memusnahkan suku asli Amerika Azteq, Siquex, Apache

KRISTEN MISKIN & BODOH & MAKSIAT

1). Coba lihat keadaan orang-orang Papua, sampai sekarang masih miskin, bodoh, tukang berantem, tukang zinah sampai-sampai angka HIV/AIDS di Papua adalah yang paling tinggi di Asia,


2). Coba lihat juga keadaan orang Timor Leste Loro Sae, sampai sekarang masih saja miskin dan menjadi Negara paling bodoh dan miskin di Asia, dan masih sering berantem terhadap sesamanya, padahal ke gerejanya rajin.

3). Sedangkan di Eropa yang sudah kaya dan pinter, gerejanya justru sepi, malah banyak yang ditutup. Di sana kalau hari minggu pas hari kebaktian gereja, jemaatnya justru lebih senang ke pantai sambil berjemur telanjang dan ciuman serta mengumbar hawa nafsu syetan di alam terbuka seperti binatang.

4). Kalau kita simak, bahwa yang memproduksi blue filem adalah kaum Kristen, serta mereka yang melakukan kebebasan sex seperti lesbian, homosexual, transsexual, hidup bersama tanpa nikah, melakukan sex dengan binatang seperti dengan anjing, dengan kuda, adalah Kristen. Mereka (Kristen) dengan bangganya serta tanpa rasa malu memakai aksesoris salib justru pada saat melakukan kemaksiatan secara vulgar dan terbuka. Mereka tidak merasa malu berciuman dan kadang kala berzinah di alam terbuka seperti anjing saja.

Dracula Ternyata Pahlawan Kristen

Setelah Anda membaca artikel ini anda akan dapat menjawab beberapa poin

dibawah ini:

1. Apakah Drakula eksis secara historis atau hanya sebuah fiksi (cerita

tidak nyata)?

2. Benarkah Drakula AntiKristus dan Antisalib?

3. Benarkah Drakula hanya takut pada salib, karena bisa mengakibatkan

kematiannya?

Baru-baru ini saya melihat sebuah buku di Gramedia berjudul: "Dracula,

Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib". Buku tsb menarik karena

membongkar kebohongan yang sengaja ditutup-tutupi oleh umat Kristen

dewasa ini. Dracula adalah seorang pangeran yang hidup diabad 15 M. Ia

bukanlah seorang antiKristus apalagi antisalib, karena ia adalah seorang

Kristiani fanatik penyembah patung salib sebagaimana umat Kristen

Trinitarian dewasa ini. Kejahatannya terhadap kemanusiaan bahkan bisa

disamakan atau bahkan melebihi Hitler (pemimpin Nazi Jerman) dan Genghis

Khan (pemimpin Mongolia Golden Horde).

(Makalah ini disampaikan dalam bedah buku

"Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib"

di auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM

Oleh: Ragil Nugroho)

lengan tangan orang dewasa yang ujungnya dilancipkan. Korban yang Membongkar Sebuah Kebohongan

Kisah hidup Dracula merupakan salah satu contoh bentuk penjajahan

sejarah yang begitu nyata yang dilakukan Barat. Kalau film Rambo

merupakan suatu fiksi yang kemudian direproduksi agar seolah-olah

menjadi nyata oleh Barat, maka Dracula merupakan kebalikannya, tokoh

nyata yang direproduksi menjadi fiksi. Bermula dari novel buah karya

Bram Stoker yang berjudul Dracula, sosok nyatanya kemudian semakin

dikaburkan lewat film-film seperti Dracula's Daughter (1936), Son of

Dracula (1943), Hoorof of Dracula (1958), Nosferatu (1922)-yang dibuat

ulang pada tahun 1979-dan film-film sejenis yang terus-menerus

diproduksi.

Lantas, siapa sebenarnya Dracula itu?

Dalam buku berjudul "Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Salib"

karya Hyphatia Cneajna ini, sosok Dracula dikupas secara tuntas. Dalam

buku ini dipaparkan bahwa Dracula merupakan pangeran Wallachia ,

keturunan Vlad Dracul. Dalam uraian Hyphatia tersebut sosok Dracula

tidak bisa dilepaskan dari menjelang periode akhir Perang Salib. Dracula

dilahirkan ketika peperangan antara Kerajaan Turki Ottoman-sebagai wakil

Islam-dan Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-semakin memanas.

Kedua kerajaan tersebut berusaha saling mengalahkan untuk merebutkan

wilayah-wilayah yang bisa dikuasai, baik yang berada di Eropa maupun

Asia . Puncak dari peperangan ini adalah jatuhnya Konstantinopel-

benteng Kristen-ke dalam penguasaan Kerajaan Turki Ottoman.

Dalam babakan Perang Salib di atas Dracula merupakan salah satu panglima

pasukan Salib. Dalam peran inilah Dracula banyak melakukan pembantain

terhadap umat Islam. Hyphatia memperkirakan jumlah korban kekejaman

Dracula mencapai 300.000 ribu umat Islam. Korban-korban tersebut dibunuh

dengan berbagai cara-yang cara-cara tersebut bisa dikatakan sangat

biadab-yaitu dibakar hidup-hidup, dipaku kepalanya, dan yang paling

kejam adalah disula. Penyulaan merupakan cara penyiksaan yang amat

kejam, yaitu seseorang ditusuk mulai dari anus dengan kayu sebesartelah

ditusuk kemudian dipancangkan sehingga kayu sula menembus hingga perut,

kerongkongan, atau kepala. Sebagai gambaran bagaimana situasi ketika

penyulaan berlangsung penulis mengutip pemaparan Hyphatia:

"Ketika matahari mulai meninggi Dracula memerintahkan penyulaan segera

dimulai. Para prajurit melakukan perintah tersebut dengan cekatakan

seolah robot yang telah dipogram. Begitu penyulaan dimulai lolong

kesakitan dan jerit penderitaan segera memenuhi segala penjuru tempat

itu. Mereka, umat Islam yang malang ini sedang menjemput ajal dengan

cara yang begitu mengerikan. Mereka tak sempat lagi mengingat kenangan

indah dan manis yang pernah mereka alami."

Tidak hanya orang dewasa saja yang menjadi korban penyulaan, tapi juga

bayi. Hyphatia memberikan pemaparan tetang penyulaan terhadap bayi

sebagai berikut:

"Bayi-bayi yang disula tak sempat menangis lagi karena mereka langsung

sekarat begitu ujung sula menembus perut mungilnya. Tubuh-tubuh para

korban itu meregang di kayu sula untuk menjemput ajal."

Kekejaman seperti yang telah dipaparkan di atas itulah yang selama ini

disembunyikan oleh Barat. Menurut Hyphatia hal ini terjadi karena dua

sebab. Pertama, pembantaian yang dilakukan Dracula terhadap umat Islam

tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada

masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau

tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hilter

dan Pol Pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah

menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri. Kedua, Dracula

merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka

dia akan selalu dilindungi nama baiknya. Dan, sampai saat ini di Rumania

, Dracula masih menjadi pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah

pahlawan-pahlawan pasti akan diambil sosok superheronya dan dibuang

segala kejelekan, kejahatan dan kelemahannya.

Guna menutup kedok kekejaman mereka, Barat terus-menerus menyembunyikan

siapa sebenarnya Dracula. Seperti yang telah dipaparkan di atas, baik

lewat karya fiksi maupun film, mereka berusaha agar jati diri dari sosok

Dracula yang sebenarnya tidak terkuak. Dan, harus diakui usaha Barat

untuk mengubah sosok Dracula dari fakta menjadi fiksi ini cukup

berhasil. Ukuran keberhasilan ini dapat dilihat dari seberapa banyak

masyarakat-khususny a umat Islam sendiri-yang mengetahui tentang siapa

sebenarnya Dracula. Bila jumlah mereka dihitung bisa dipastikan amatlah

sedikit, dan kalaupun mereka mengetahui tentang Dracula bisa dipastikan

bahwa penjelasan yang diberikan tidak akan jauh dari penjelasan yang

sudah umum selama ini bahwa Dracula merupakan vampir yang haus darah.

Selain membongkar kebohongan yang dilakukan oleh Barat, dalam bukunya

Hyphatia juga mengupas makna salib dalam kisah Dracula. Seperti yang

telah umum diketahui bahwa penggambaran Dracula yang telah menjadi fiksi

tidak bisa dilepaskan dari dua benda, bawang putih dan salib. Konon

kabarnya hanya dengan kedua benda tersebut Dracula akan takut dan bisa

dikalahkan. Menurut Hyphatia pengunaan simbol salib merupakan cara Barat

untuk menghapus pahlawan dari musuh mereka-pahlawan dari pihak Islam-dan

sekaligus untuk menunjukkan superioritas mereka.

Siapa pahlawan yang berusaha dihapuskan oleh Barat tersebut? Tidak lain

Sultan Mahmud II (di Barat dikenal sebagai Sultan Mehmed II). Sang

Sultan merupakan penakluk Konstantinopel yang sekaligus penakluk

Dracula. Ialah yang telah mengalahkan dan memenggal kepala Dracula di

tepi Danua Snagov. Namun kenyataan ini berusaha dimungkiri oleh Barat.

Mereka berusaha agar merekalah yang bisa mengalahkan Dracula. Maka

diciptakanlah sebuah fiksi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan oleh

salib. Tujuan dari semua ini selain hendak mengaburkan peranan Sultan

Mahmud II juga sekaligus untuk menunjukkan bahwa merekalah yang paling

superior, yang bisa mengalahkan Dracula si Haus Darah. Dan, sekali lagi

usaha Barat ini bisa dikatakan berhasil.

Selain yang telah dipaparkan di atas, buku "Dracula, Pembantai Umat

Islam Dalam Perang Salib" karya Hyphatia Cneajna ini, juga memuat

hal-hal yang selama tersembunyi sehingga belum banyak diketahui oleh

masyarakat secara luas. Misalnya tentang kuburan Dracula yang sampai

saat ini belum terungkap dengan jelas, keturunan Dracula, macam-macam

penyiksaan Dracula dan sepak terjang Dracula yang lainnya.

Sebagai penutup tulisan ini penulis ingin menarik suatu kesimpulan bahwa

suatu penjajahan sejarah tidak kalah berbahayanya dengan bentuk

penjajahan yang lain-politik, ekonomi, budaya, dll. Penjajahan sejarah

ini dilakukan secara halus dan sistematis, yang apabila tidak jeli maka

kita akan terperangkap di dalamnya. Oleh karena itu, sikap kritis

terhadap sejarah merupakan hal yang amat dibutuhkan agar kita tidak

terjerat dalam penjajahan sejarah. Sekiranya buku karya Hyphatia

ini-walaupun masih merupakan langkah awal-bisa dijadikan pengingat agar

kita selalu kritis terhadap sejarah karena ternyata pelajaran sejarah

itu begitu nyata ada di depan kita.

Wikipedia pun mengkonfirmasikan eksistensi historis Dracula yang

membantai ribuan Muslim dengan cara menusuk.

Setelah Anda membaca fakta diatas, maka pertanyaan awal pun akhirnya

terjawab.

Tanya

1. Apakah Drakula eksis secara historis atau hanya sebuah fiksi (cerita

tidak nyata)?

Jawab

Ya, Dracula eksis secara historis.

Tanya

2. Benarkah Drakula AntiKristus dan Antisalib?

Jawab

Faktanya Dracula adalah seorang Kristen pemuja salib sebagaimana umat

Kristen Pagan Trinitarian.

Tanya

3. Benarkah Drakula hanya takut pada salib, karena bisa mengakibatkan

kematiannya?

Jawab

Faktanya kematian Dracula bukan karena musuhnya mengacung-acungkan

berhala salib kepadanya. Ia tewas dipenggal oleh seorang muslim saleh

bernama Sultan Mahmud II dari Kekhalifahan Utsmani.

Pertanyaan lain yang pada akhirnya muncul adalah:

Apakah perbuatan orang Kristen tsb yang telah membantai secara kejam

dibenarkan berdasarkan Bible ?

Dalam Bible kitab Mazmur dinyatakan:

"Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan, berbahagialah orang

yang membalas kepadamu perbuatan-perbuatan yang kaulakukan kepada kami!

Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan anak-anakmu pada bukit

batu! (Mazmur 137:8-9 TB)

Jika membanting anak-anak ke arah bebatuan hingga kepala mereka pecah

adalah sebuah perbuatan kudus, bukankah menusuk kayu runcing ke arah

anus menembus perut hingga kepala juga adalah perbuatan kudus? Toh

sama-sama sadis?!

Ulangan 20:16 TB

"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu,

kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang

bernafas,"

Tampaknya Pangeran Dracula sangat memahami makna kandungan ayat Bible

kitab Ulangan agar jangan berbelas kasih kepada masyarakat/rakyat yang

telah ditaklukkan oleh pasukan yang beriman kepada Bible.

Dracula memang sungguh sangat jahat. Ia bisa didakwa sebagai penjahat

perang seandainya ia adalah pemimpin diabad modern sekarang. Tapi

sungguh tidak elok rasanya jika kita hanya menyalahkan Dracula tanpa

menyalahkan kitab suci sadistik bernama Bible.

Mengapa Pasukan Salib Kristen terkenal bengis? Karena kitab suci mereka

lah yang telah menginspirasi Paus, pendeta, dan panglima tentara Salib

untuk berbuat sadis dengan penuh rasa kegembiraan sebagaimana amanat

Kitab Mazmur 137:8-9 dan Kitab Ulangan 20:16. Ini bukan hanya kesalahan

orang per orang, tapi ini adalah kesalahan Agama sesat, dogma palsu,

pendeta fobia, dan kitab suci korup Bible umat Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar