Jumat, 30 Oktober 2009

Mereka Pengikut Paulus, Bukan Yesus

Mereka Pengikut Paulus, Bukan Yesus

Oleh : Alexius Handoko


Sebuah tulisan dan ulasan dari seorang Muallaf Alexius Handoko ex. murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos , Jakarta yang sekarang menjadi Da'i. Subhanallah !!. Laa Tandza.. Janganlah Ragu saudara saudaruku !!

Cara Yesus mendakwahkan Injil berbeda dengan Paulus.
Paulus menghalalkan segala cara dalam menyebarkan misinya.


Tidak banyak yg paham, bahkan yg mengaku Kristen , bahwa antara nasrani dan Kristen memiliki makna yg berbeda. Nasrani menunjuk pada ajaran yg dibawa oleh orang yg berasal dari Nasareth yaitu Isa as atau Yesus (Mathius 2:23, 21:11; Markus 10:47).

Pengikutnya disebut Nashara/Nashoro (Hawariyun) bukan Kristen seperti yg kita kenal.

Orang Nasrani masih mengikuti mengikuti ajaran tauhid yg diajarkan Yesus (Yohanes 17:3) dan masih menjalankan hukum taurat (Matius 5:17), serta menjalankan ajaran Abraham/Ibrahim yaitu khitan/sunat (Kejadian 17:9), TIDAK MAKAN BABI (Imamat 11:7) dan Tidak minum-minuman keras (Imamat 10:9).

Setelah Nabi Muhammad SAW datang, mereka meleburkan diri / masuk kedalam Islam (Sejarah Gereja, Dr. Berkhof. Dr . I. Engklaar, BPK, hal 75)

Sedangkan Kristen adalah keyakinan yg mempercayai Isa as / Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat (Mesias). Keyakinan Ini berasal dari ucapan PAULUS di Antiokia, kira-kira tahuun 40 M setelah Yesus tiada. Pengikutnya lazim disebut orang Kristen. “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”(Kisah Rasul 11:26).

Buku materi Pokok Agam Katolik karangan Dra.Damascena Ari Suarso C.B (Karunika, Jakarta 1985, hal 42) menyebutkan , nama Kristen tidak berasal dari Kristen itu sendiri, melainkan diberikan oleh penguasa Romawi saat itu. Nama Kristen oleh Romawi dipakai untuk mengejek orang yg dipandang budak. Sebutan Kristen juga mengandungarti politik sebagai gerakan mesias(ala Ratu Adil atau Juru Selamat ).

Akidah maupun akhlak diantara keduanya berbeda . Nasrani berakhidah tauhid (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah ) sedangkan Kristen tidak. Dengan meleburnya kaum Nasrani kedalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW ----seperti yg dikatakan Dr Berkhof diatas ------- maka setelah itu tidak ada lagi kaum Nasrani dimuka bumi. Yang tinggal hanyalah kaum Kristen, pengikut Pulus. Oleh Paulus, yg juga seorang YAHUDI, ajaran Yesus yang awalnya mengakui ketauhidan(meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah ) di RUSAK sedemikian rupa hingga banyak banyak sekali hal-hal yg bertentangan dengan PIKIRAN SEHAT. Ayat-ayat Injil dipalsu sedemikian rupa, disisipi kalimat-kalimat yg saling bertentangan, dan ironisnya itu semua diikuti tanpa reserve oleh para pengikutnya.

Dalam hal beribadah misalnya. Orang- orang Kristen sekarang ini melakukan dengan berlutut. Padahal nabi Isa as atau Yesus beribadah dengan bersujud (Mathius 26:39) . Yang berlutut dan berdoa adalah cara Paulus (Kis 21:5, Kis 9:40, Kis 20:36 )

Dalam berdoa,
umat Kristen tidak menengadahkan tangannya, padahal Yesus melakukan hal itu (Matius 14:19; Timotius 2:8).
Saat melaksanakan ritual ibadah, Yesus melakukanya seperti umat terdahulu, yakni membersihkan diri dulu atau berwudhu(Keluaran 40:31), melepaskan alas kaki (Keluaran 3:5), dan menghadap kiblat (1 Raja 8:44;48:2 Taw) 6:34-38 ; Mazmur 5:7; Mat 5:17 ). Kini , hal-hal tersebut tidak mereka lakukan lagi.

Dalam hal kematian,
Mayat orang kristen mengenakan jas lengkap dan dimasukan kedalam peti mati. Tata cara ini sama sekali tidak ada dalilnya dalam Injil ---bid’ah. Nabi Isa atau Yesus ketika wafat dikafani (Lukas 24;12; Yohanes 11:44; Yohanes 20:5)

Kenaifan dan “lucu ” dalam injil , Diantaranya :
- Tuhan kalah ketika bergulat melawan Nabi Yacub as. (Kejadian 32:22-27)
- Anak-anak Tuhan tertarik kepada kecantikan anak-anak manusia, lalu Tuhan Menyesal dan pilu hatinya melihat kejahatan manusia (Kejadian 6:1-8), Malaikat makan roti (Kejadian 19:3)
- Tuhan punya banyak anak (anak-anak) , mailaikatnya bule ?? (karena makan Roti……)


Kemudian ,para nabi yang seharusnya dihormati pun dilecehkan dlm injil .
- Nabi Nuh as. Mabuk-mabukan dan telanjang dalm kemahnya (Kejadian 9:18-27 )
- Nabi Ismail as , berperangai seperti keledai liar (Kejadian 16: 11-12),
- Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya (Kejadian 19:30-38),
- Nai Yakub as. Menipu ayahnya sendiri (Kejadian 27 : 1-46),
- Yahuda menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38:1-30),
- Nabi Daud as. Menghamili istri orang yang akhirnya menurunkan Nabi Isa as atau Yesus (II samuel 11:1- 27; Mathius 1;6),
- Nabi Isa atau Yesus adalah nabi bodoh, idiot, emosional dan berakhlak bejad (Markus 11: 12-14; Yohanes 7 : 8-10; Yohanes 2:4), dan banyak lagi ayat – ayat lain … yg membuat aku selalu bertanya – tanya tentang kebenaran Injil hatiku selalu kecewa dan malu bila membacanya ………

Lebih gila lagi , Paulus berkata :
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin berlimpah kemuliaaNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? “ (Roma 3:7)


Paulus juga berkata :
“Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasi karunia menjadi berlimpah –limpah ” (Roma 5:20)


Itulah sebabnya,dalam menjalankan misinya, umat Kristiani (penyembah Yesus ditiang salib ) mereka sama sekali tidak mengindahkan norma-norma atau hukum yg ada. Semuanya adalah sah . Bahkan dengan semakin banyaknya dosa yg dibuat maka akan kian banyak pula kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah.

POKOK ajaran Paulus intisarinya ada 6;


- doktrin Trinitas,
- kepercayaan yg menyebut kan Yesus Juruselamat
- kepercayaan Yesus mati ditiang salib untuk menebus dosa warisan dari Adam as
- keyakinan Yesus telah bangkit dari antara orang mati lalu naik kelangit
- dan kepercayaan Yesus akan datang lagi pada akhir zaman.

Lantas, siapa sebenarnya Paulus itu yang menjadi “penerus” Yesus ?
Injil menyebutkan Paulus adalah musuh Yesus yang telah menyiksa para murid Yesus (Kisah Para Rasul 8:1-29; 26:8-11).


Untuk itu pada saudaraku sebangsa umat Kristiani / Nasrani / Katolik pelajarilah kembali dan renungkanlah Injil yang ada ditanganmu ……dan beranikanlah membaca buku-buku Islam walaupun ada perasaan benci , kesal, jiji, takut, malu, hina,tiada guna, buang-buang waktu ……..seperti yg pernah ku alami .

Jangalah kau mendengarkan Islam / versi Islam dari lingkungan kalian sendiri …. Memang mungkin banyak umat muslim juga tidak beraklahk Islami (Al-quran dan Al Hadist ), tapi apakah itu yg menjadi penghalang untuk mengetahui kebenaran Allah dan kehidupan akhirat yang kekal ?

Renungkanlah sekali lagi ….semoga anda mendapat petunjuk dari Allah Subhanahuwata’ala .

Tiada maksud aku menjelek-jelekan Umat Kristen..
apalagi untuk mempermalukan ……sekali lagi Tidak,
Tulisan ini adalah sekedar membagi pengalaman dan penegetahuan yang aku miliki


Selesai

Penulis
Dulu Kristen taat yg kini masuk Islam dan Dai’
(ex murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos , Jakarta )
Alexius Handoko (Koko) – WNI Keturunan / Ustadz Abu Daud Muslim
mailto:arra@qmx.net

Irawan Budi Cahyono : Mengapa Diriku Dibaptis?


Mengapa sejak lahir diriku sudah dibaptis?” Kalimat tanya ini bagi seorang remaja yang bernama Irawan Budi Cahyono selalu menjadi kegelisahan dan ingin sekali mengetahui jawabannya. Sementara Maryati sebagai ibu yang melahirkannya tak pernah memberikan jawaban kepastian. Mengapa anak terakhirnya yang berusia 17 tahun itu dibaptis.

Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini penuh dengan variasi kehidupan, baik itu kisah dan cerita. Kehidupan yang layak, tercukupi dan jauh dari penderitaan, semua manusia memimpikan harapan itu. Tak kecuali pada diri Budi nama panggilan dari Irawan Budi Cahyono, pria asal kelahiran Lumajang Jawa Timur.

Remaja ini bersama orang tuanya hidup selalu dalam perantauan dengan berpindah-pindah dari kota satu ke kota yang lain hanya sekedar untuk mempertahankan hidup.

Pada tahun 2000 mereka merantau ke Palembang, Sumatera Selatan. Tapi di Palembang tidak begitu lama, karena tidak cocok dengan kondisi peran tauan dan akhirnya Suripto, ayah dari budi ini, ber sama dengan keluarganya pindah lagi ke Lumajang.

Di Lumajang Suripto hanya berprofesi sebagai pengayuh becak, sedangkan istrinya sebagai ibu rumah tangga biasa. Keluarga Suripto dikaruniai 4 anak. Hanya Budi satu-satunya anak yang beragama Kristen sedangkan 2 anak yang lain beragama Islam. Entah mengapa Budi berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain?

Menurut Budi, dahulu kedua orang tuanya beragama Islam. Tapi dia tidak tahu, apa penyebab kedua orang tuanya pindah ke agama Kristen Protestan.

Sejak kecil Budi sudah terbiasa dengan ajaran-ajaran Nasrani dan sering melakukan kebaktian di hari minggu. Rutinitas kegiatan tersebut dilakukannya hingga ia beranjak remaja.

Pada usia remaja, Budi tidak seriang dan ceria seperti remaja-remaja seusianya. Sebab dengan usia remaja tersebut, Budi sudah bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga pada seorang majikan beragama Katolik. Majikan itulah yang membiayai kehidupan dan menyekolahkan Budi di SMPK Santo Paulus Lumajang, sebuah sekolah menengah milik yayasan Katolik. Di sekolah tersebut Budi sering mendapatkan ajaran-ajaran agama Katolik. Pada saat kelas 3 SMP, majikannya menyuruhnya untuk memeluk agama Katolik. Akhirnya Budi juga masuk agama Katolik dan meninggalkan agama Kristen Protestan.

Memeluk agama Katolik, kata Budi, bukan merupakan pilihannya. Sebab semenjak ia masuk di sekolah menengah hati kecilnya selalu bertanya-tanya: “Tuhan itu satu. Kenapa dalam ajaran Kristen Tuhan itu tiga yang disebut Trinitas? Tuhan satu itu hanya pada ajaran Islam yaitu Allah.” Itulah yang selalu pertanyaan ganjil yang sering muncul pada kebenaran hati seorang remaja yang polos dan lugu ini. “Selain itu juga saya merenung, mengapa kalau orang Muslim selalu ingat Tuhannya dengan sering melakukan shalat 5 waktu. Sedangkan orang Kristen hanya hari minggu saja dengan kebaktian dan habis kebaktian terus tidur,” ungkapnya tertegun.

Pertanyaan dalam hatinya itulah yang selalu menyertai dirinya selama tiga tahun sekolah di SMPK Santo Paulus. Hingga akhirnya ada ilham yang memberikan kerinduan Budi untuk memeluk agama Islam. Tapi sebelum niat itu dilakukannya, pada suatu hari ia meminta ijin kepada ibundanya untuk memeluk agama Islam. Saat meminta ijin pada ibunya, orangtuanya itu tidak keberatan jika Budi memeluk agama Islam. “Ibu saya berpesan jika memeluk agama Islam harus bersunguh-sungguh dan rajin melakukan ibadah,” tuturnya.

Keseriusan memeluk agama Islam masih menjadi cita-citanya, kala ia telah lulus di SMPK Santo Paulus. Habis lulus ia nekad meninggalkan kampung halamannya dan berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Di Jakarta, ia tinggal di Bekasi bersama dengan saudaranya. Di Jakarta Budi tidak meneruskan sekolah SMU karena tak ada biaya untuk itu, ia memilih bekerja daripada sekolah. Akhirnya ada sebuah konveksi tailor di Cilandak Jakarta-Selatan, menerimanya sebagai karyawan. Di tailor tersebut merupakan awal berjumpaannya dengan Redy Suwanto, aktivis pemuda Muhammadiyah.

Redy selalu memperhatikan Budi selama bekerja di tailornya, seperti pada saat waktunya shalat. Mengapa Budi tidak shalat? Pertanyaan Redy memang wajar, sebab Redy belum tahu kalau Budi non Muslim. Kemudian di dekatilah anak tersebut oleh Redy dan Budi memberikan keterangan pada Redy, bahwa ia bukan Muslim dan ia ingin masuk agama Islam. Mendengar peryataan Budi, tergugahlah hati Redy. Sebagai seorang aktivis Muslim merupakan kewajiban untuk menolong sesama umat manusia untuk mengarahkan jalan kebenaran dan jalan lurus yang diridhai oleh Allah SWT.

Akhirnya, Redy mengajak Budi ke Kantor MTDK-PP Muhammadiyah-Menteng untuk meneruskan niat Budi masuk agama Islam. Di kantor MTDK seperti biasanya mereka menemui pengasuh MTDK, Buya Risman Mucktar. Dalam kesempatan itu Buya Risman memberikan taushiah pada Budi, bahwa Allah telah memberikan rahmat-Nya berupa kebenaran kepada Budi untuk memilih Islam sebagai agamanya. “Saat Budi masuk Islam, maka Budi akan terlahir kembali seperti bayi yang baru lahir. Maka tidak usah cemas dengan dosa-dosa yang pernah Budi lakukan sebelum masuk Islam. Sebab Allah akan selalu memberikan pengampunan pada umatnya.” kata Buya Risman.

Selama memberikan taushiah, Buya mem berikan syarat-syarat untuk masuk Islam di antaranya membaca kalimat Syahadat, dengan menyebut: Tiada Tuhan Selain Allah dan Muham mad utusan Allah. Selain itu melaksanakan rukun-rukun yang ada pada Rukun Islam.

Tepat pada pukul 13.30 di masjid At-Taqwa Muhammadiyah setelah selesai menunaikan shalat Zuhur, Budi dengan dibantu oleh Buya Risman dan disaksikan oleh para jamaah dengan tulus ikhlas memeluk agama Islam dan Ia mengakui, Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Setelah itu para jamaah memberikan selamat kepada Budi yang telah masuk dalam kaum muslimin. “Selamat bergabung di jalan Allah, saudaraku,” ucap salah satu jamaah. Laporan: Agus Yuliawan (majalah Tabligh)

Bukankah Muhammad Tuhanmu?"


Juan Galvan* seorang Muslim Texas menceritakan pengalamannya sebelum dan sesudah mengenal Islam. Inilah kisahnya

Ketika terbang kembali ke Austin Texas, saya terkenang hari-hari sebelum masuk Islam. Saya teringat Armando, seorang Muslim Latin yang membantu saya mengenal Islam. Sambil menunjuk ke arah timur dan barat ia berkata, “Perhatikanlah apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ia yang menciptakan segala sesuatu. Allah Maha Kuasa." Kala itu ia baru menunaikan shalat maghrib. Indahnya matahari terbenam masih tersimpan dalam ingatan.

“Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram," begitu Allah nyatakan dalam Al-Quran 13:28. Melihat keluar jendela, saya tersenyum lebar sambil memandang ke sekeliling. Saya telah menemukan tujuan hidup. Tujuan itu bukanlah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat, melainkan kita harus menerima “Tuhan” sebagai Tuhan. (watch Finding Allah in Texas

Kita orang Islam mengetahui sifat dari Sang Pencipta. Dengan demikian kita dapat memahami tujuan kita diciptakan, yaitu sebagai hamba dari Sang Pencipta.

Saya dalam perjalanan pulang ke rumah untuk pertama kalinya setelah memeluk agama Islam. Orang-orang yang tidak paham Islam ada di sekeliling saya. Cathy, saudara perempuan saya yang berusia 14 tahun bertanya, "Bukankah Muhammad Tuhanmu?" "Oh, bukan," jawab saya.

Kedua orangtua, saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan saya semuanya tinggal di Pampa Texas. Ayah dan saya saling bercanda terhadap agama masing-masing. "Mengapa kamu berdoa kepada karpet itu," tanya ayah. "Mengapa ayah memasang patung orang yang telah mati di dinding?" balas saya seraya menunjuk salib Yesus yang ada di ruang keluarga.

Hari pertama di rumah, saya shalat di kamar Cathy setelah melihat salib dan gambar-gambar sejenis di dinding rumah. Tidak ada salib atau gambar Yesus di kamarnya, namun ada poster besar bergambar Backstreet Boy's. Saya pikir itu tidak seburuk kedua berhala itu. Orangtua saya memajang patung atau gambar-gambar Yesus dan Maria di hampir setiap dinding rumah.

Hubungan saya dengan keluarga sangat baik. Keluarga Amerika keturunan Meksiko dikenal kecintaannya kepada keluarga dan agamanya.

Selama kunjungan saya ke Pampa, saya banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi tentang Islam. Orang-orang yang bertanya "mengapa kamu memilih agama itu" berarti ingin didakwahi. Dan saya senang menjawab pertanyaan mereka. Ayah berkata, "Ibuku seorang Katolik, dan aku akan mati sebagi seorang Katolik."

Orang Amerika keturunan Meksiko selalu beranggapan moyang mereka adalah orang Katolik Roma. Sebenarnya moyang kami di Spanyol adalah Muslim dan moyang kami di Meksiko penyembah berhala. Berpegang teguh pada sebuah agama semata karena tradisi keturunan adalah tidak masuk akal. Saya menolak untuk menjadi pengikut buta. Saya menjadi Muslim karena saya yakin Islam adalah agama yang benar.

Ketika mengunjungi keluarga, saya sering bicara tentang Islam. Jika Anda mencintai sesuatu maka Anda akan selalu membicarakannya setiap ada kesempatan. Saya berharap hal itu tidak menganggu keluarga. Saya memberi saudara laik-laki saya sebuah terjemahan al Qur'an dan buku kecil pengenalan tentang Islam. Saya mem-bookmark situs www.LatinoDakwah.org danwww.HispanicMuslims.com di komputer keluarga. Saya mengkopikan beberapa file yang berhubungan dengan Islam ke komputer mereka, berharap mereka akan membacanya.

Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh agama Tuhan yang benar. Apakah tuhan itu ada tiga? Apakah Yesus itu Tuhan? Apakah dosa asal itu? Kita menemukan jawaban atas pertanyaan seperti itu dengan mempelajari dasar-dasar keesaan Allah, kenabian dan hari pembalasan.

Saya menghabiskan banyak wantu untuk membersihkan miskonsepsi tentang Islam. Mengapa orang Amerika tidak diberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam? Orang Amerika memiliki banyak perntanyaan tentang Islam. Dalam banyak kesempatan, akan sangat baik untuk mengangkat pertanyaan-pertanyaan itu ke permukaan.


Saya ingin agar saudara perempuan saya mengerti bahwa Islam tidak menindas wanita. Saya ingin menjelaskan mengapa Muslimah harus berhijab. Akhirnya saya bertanya kepadanya, "Apakah kamu tahu mengapa Muslimah berkerudung?" Dengan singkat ia menjawab, "Tidak." Awalnya saya kira ia akan menjawab, "Apa? Menurutmu aku berpakaian seperti seorang wanita jalang atau sejenisnya?"

Saya jelaskan padanya bahwa Muslim yakin wanita tidak boleh diperlakukan sebagai obyek seksual. Saya juga menjelaskan bahwa Islam seperti manajemen resiko. Laki-laki dan perempuan diperintahkan untuk menundukkan pandangan.

Dalam perjalanan ke Pampa, pengamanan di bandara sangat ketat. Seorang petugas keamanan memeriksa tas saya. Ia melihat Al-Quran, buku-buku Islam, kaset-kaset Islami dan sajadah. Saya berharap itu semua tidak membuatnya ketakutan. Saya berpikir untuk melakukan shalat di bandara Austin sebelum masuk ke pesawat. Tapi saya tidak ingin membuat penumpang terkena serangan jantung.

Setelah menceritakan hal itu, saudara saya menyarakan agar saya pulang dengan membawa petunjuk instruktur penerbangan. Tak lama setelah peristiwa 11 September, ayah bertanya kepada ibu, "Ia menjerumuskan dirinya ke dalam apa?" Ibu saya menangis ketika memberikan pelukan perpisahan. Saya berusaha untuk tidak menangis. Saya berharap ibu menangis karena akan rindu bukan karena takut saya akan bergabung dengan Taliban.

Ketika saya melihat keluar jendela. Saya melihat Penhandle Texas. Saya melihat ngarai, kemudian tanah pertanian dan jalan-jalan berpasir, kemudian ngarai lagi. Saya jadi teringat pastur Dale ketika masih dalam “kesesatan”. Saat kebaktian Minggu ia berkata, "ketika saya menjadi pendeta di Hawaii, saya melihat pantai yang indah dan pohon-pohon palem sepanjang jalan menuju tempat kerja. Sekarang saya melihat bermil-mil kapas." Pastur Dale telah meninggalkan kerahiban dan kemudian menikah. Mungkin selanjutnya ia akan memeluk Islam, siapa tahu?.

Memandang keluar jendela, saya terus bersyukur kepada Allah atas ngarai, kapas dan lainnya yang telah diberikan Allah kepada kita.

*Setelah memeluk Islam, Juan Galvan, kini adalah Direktur LADO (Latino American Dawah Organization) dan mempromosikan Islam ke benua Eropa. [di/istd/hidayatullah]

14.200 Warga Kulit Putih Inggris Masuk Islam

Kebanyakan Para Elit


Jonathan Birt putra Lord Birt, dan Emma Clark, cucu perempuan bekas PM Herbert Asquith, hanyalah dua di antara hampir 14.000 elit Britania (Inggris) yang menyatakan diri masuk Islam. Inilah hasil studi yang jarang dipublikasikan, bahwa Islam telah menjadi agama paling diminati dan paling cepat berkembang (the fastest growing religion) di negeri Tony Blair itu.

Sebuah studi cukup kompeten pertama kalinya tentang fenomena orang-orang baru Islam itu, dilakukan oleh harian Sunday Times pada 22 Februari lalu. Koran itu mencatat sederetan nama-nama beken elit terkenal Inggris, mulai dari konglomerat, selebritis, hingga keturunan tokoh-tokoh establish senior Inggris, menyatakan diri masuk Islam setelah mereka mengaku kecewa dengan nilai-nilai Barat yang menjemukan.

Studi baru yang dilakukan Yahya (sebelumnya bernama Jonathan) Birt, putra Lord Birt – bekas Direktur Jenderal BBC, dia menyusun data-data valid yang pertama kali tentang fenomena sensitif itu. Bahwa telah terjadi gerakan orang-orang Kristen masuk Islam yang cukup signifikan. Yahya merujuk pada angka sesus terbaru Inggris, lalu merincinya. Akhirnya dia menyimpulkan temuannya, bahwa tak kurang 14.200 warga kulit putih Inggris masuk Islam.

Berbicara untuk pertama kali di hadapan publik tentang keyakinan barunya itu pekan ini, Birt menyebutkan alasannya masuk Islam. Bahwa dia terinspirasi dengan kejadian yang mirip figur Muslim hitam AS terkenal Malcolm X. Menurut Birt, seperti kejadian di AS, demikianlah yang terjadi di Inggris, dimana orang-orang Inggris berbondong-bondong masuk Islam.

“Anda perlu figur-figur transisi yang besar untuk memindahkan Islam ke dalam kehidupan lokal kita,” ujar Birt. Birt meraih gelar doktor dari Oxford University dengan tesisnya soal kehidupan kaum Muda Muslim Inggris, seperti dikutip Sunday Times (ST).

“Gambaran Islam yang diproyeksikan oleh gerakan politik Islam sangat tidak menarik,” tukasnya mengenai alasan pemilihan objek tesis doktornya.

Sebelumnya Birt pernah mengatakan, dia tidak memiliki alasan kenapa dia masuk Islam. “Namun dalam perenungan lebih lama, saya pikir Islam merupakan ajaran lengkap, seimbang, dan integral seluruh aspek ajarannya. Kehidupan spiritual orang-orang Islam juga menarik saya masuk Islam,” akunya.

Sementara itu, pekan ini juga seorang tokoh Inggris terkenal masuk Islam. Dia adalah Emma Clark, cucu perempuan bekas PM Inggris, Herbert Asquith.

Kakek Emma, PM Herbert Asquith, yang ikut melibatkan Inggris dalam perang dunia pertama mengatakan; “Kita semua adalah satu ras. Saya berharap fenomena ini bukan seperti musim yang segera berlalu.”

ST menyebutkan, Emma Clark adalah seorang arsitek taman yang ikut membantu desain sebuah taman Islam bagi Prince of Wales, Highgrove, di rumahnya di Gloucestershire. Saat ini Emma juga ikut membantu membuat taman serupa bagi sebuah masjid di Woking, Surrey. (stn/iol/eramuslim)

Baca Number of converts to Islam increasing in Britain :
- ISLAM ATTRACTS CONVERTS BY THE THOUSANDS, DRAWN BEFORE AND AFTER ATTACKS
- Allah Came Knocking at My Door
- The New Face of Islam

19 Remaja Mentawai Masuk Islam


Dengan penuh kesadaran puluhan remaja Mentawai beralih ke Islam dan menggunakan hijab meninggalkan agama lama mereka Kristen

Imanuel Jatias (16) telah berganti nama. Cukup bermakna nama “hijrah” itu, Muhammad Syukri. Anak lelaki asli Siberut itu memang tak sendiri. Di mesjid Babussalam Ulakarang Kecamatan Padang Utara, usai shalat Jumat kemarin, Imanuel bersama 18 remaja dari Kabupaten Kepulauan Mentawai melafadzkan duakalimah syahadat di hadapan para saksi dan jemaah mesjid.

Dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mereka berhijab meninggalkan agama lama yang diwarisi dari orang tua mereka—ada keristen Katolik, ada pula kristen Protestan— dengan masuk dan memeluk agama Islam.

Resminya pensyahadatan memang baru Jumat (18/7). Namun proses penyadaran telah berlansung cukup lama. “Kita memeluk Islam setelah benar-benar menyadari hanya Islam-lah agama yang dijamin Allah Swt kebenarannya,” tutur Imanuel (Muhammad).

Sebagian dari para mualaf itu memang sudah cukup lama belajar di Panti Asuhan Anak-anak Mentawai di Gurun Lawas Padang. Kendati pada awalnya mereka datang hanya untuk belajar, tidak menjadi persoalan bagi pengasuh Panti. Dari lamanya proses pembelajaran itulah akhirnya mereka memutuskan sendiri dan dengan kesadaran sendiri untuk memeluk Islam.

“Tidak ada yang membujuk-bujuk atau memaksa. Kami datang sendiri, dan masuk Islam dengan kesadaran sendiri. Itu pun setelah mendalami benar bahwa memang hanya Islam agama yang kebenarannya telah dijamin Allah Swt,” ungkapnya.

Lapaz pensyahadatan sebanyak 19 remaja (5 putra dan 14 putri) dari Kabupaten Kepulauan Mentawai itu dipimpin Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Padang Utara Syafrizal.

Pesyahadatan ini antara lain disaksikan Ketua Kamar Dagang dan Industri Sumbar H. Bachtiar Khahar, Ketua DPW Partai Keadilan/PK Sejahtera H. Mahyeldi Ansharullah, Ketua Forum Penegakan Syariat Islam H. Irfianda Abidin, Pimpinan Ponpes Modern Ash-Haabul Kahfi , H. Hafiif ‘Abdulhaady, Pimpinan STQ Ust. M.Husnie Thamrin, Direktur Pusat Kajian Setrategis Rahmat Hidayat, Pembantu Rektor III IAIN Imam Bonjol, Pengurus Panti Asuhan Anak Mentawai, Camat Padang Utara dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

H. Irfianda Abidin menyatakan, Forum Penegak Syariat Islam bersama pengasuh PA Gurun Lawas sekedar pelaksana acara dari apa yang sesungguhnya telah “diskenariokan” oleh Allah Swt.

Melihat kenyataan betapa lebih maju dan lebih mampunya orang lain ‘menggarap’ ummat di Kabupetan termuda itu, kata H. Irfianda, tanpa “skenario” Allah sahaja, sangat mustahil pensyahadatan kemarin terjadi.

“Tapi inilah keyakinan kita. Sehebat-hebat skenario dan rencana manusia dengan dukungan fasilitas apapun juga, yang pasti berlaku tetaplah “skenario” Allah Swt semata,” tuturnya.

Dari peristiwa yang terjadi di mesjid Babussalam ba’ada Jumat kemarin, ummat Islam Sumbar juga dapat mengambil hikmahnya.

“Bahwa meskipun tipu daya kaum kuffar dan iblis sangat canggih dan sistematis dalam mendangkalkan aqidah ummat Islam Sumbar namun yang akan berlaku tetap saja “skenario” Allah Swt. Asal saja kita tetap istiqomah dijalan Allah,” tandasnya.

Ust.H. Hafiif ‘Abdulhaady dalam tausyiah pensyadatan menyatakan, kembali ke Islam adalah kembali ke agama yang nyata-nyata telah dijamin Allah Swt kebenarannya. Bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang dijamin kebenarnnya, Allah sendiri yang menyatakan dalam al-Qur’an, bukan kita dan para da’i,” ungkapnya mengutif beberapa ayat.

Yang kembali kepada Islam, kata Ust. Hafiif, Allah jamin kembali kepada fitrah. “Segala keburukan dan ketidak tahuan yang dilakukan sebelum muallaf, Allah gantikan dengan kebaikan-kebaikan,” jelasnya.

Sedangkan Rahmat Hidayat menyatakan, pensyahadatan merupakan gerbang awal untuk mendalami dan menjadi Islam khaffah. “Untuk itu adalah kewajiban kita semua membantu pendidikan para mualaf muda Mentawai ini menjadi generasi Islam yang tangguh,” ungkap mantan aktivis HMI itu.

Senada dengan itu Pengurus PA Anak Mentawai M. Habib mengakui, dari sisi fasilitas dan pendanaan, memang dakwah di Kepulauan Mentawai sangat jauh tertinggal dari yang lain. “Ketika pihak lain telah bermotor boat, perahu sampan pun da’i Islam di sana tidak punya,” jelas Habib. udn Hidayatullah.com

37 Tentara Korsel Memeluk Islam Sebelum ke Iraq

Sebanyak 37 tentara Korea Selatan memeluk agama Islam menjelang keberangkatnnya ke Iraq di akhir Juli tahun lalu. "Islam lebih humanistik, " ujarnya

Umat Islam Korea Selatan kini memperoleh tambahan jamaah baru setelah sekitar 37 tentara dari Negara itu menyatakan telah memeluk Islam menjelang keberangkatannya menuju Iraq.

"Saya menjadi seorang Muslim karena saya merasa Islam lebih humanistik dan damai ketimbang beberapa agama lainnya. Dan jika anda ingin berkomunikasi dengan penduduk setempat lewat pendekatan agama, saya kira ini akan sangat membantu dalam upaya mewujudkan misi perdamaian kita," kata Son, seorang tentara Korsel . So, Jumat lalu menyebutkan sejumlah tentara Korsel itu memeluk Islam menjelang akhir Juli 2006 sebelum mereka diberangkatkan ke Kota Irbil, kota Kaum Kurdi di wilayah utara Iraq.


Pada Jumat siang -- ke 37 personel tentara yang berada dalam group "pasukan Zaitun" itu, termemeluk Letnan So-Hyeon-ju yang berasal dari "Brigade" 11 pasukan khusus, berangkat menuju sebuah masjid di Hannamdong, Seoul dan mengikuti upacara "pengucapan dua kalimat syahadat" (syarat memeluk Islam).

Kapten Son Jin-gu dari unit Zaitun pada kesempatan itu mengucapkan sumpah sebagai tanda bahwa dia telah memeluk Islam di sebuah masjid di Hannam-dong, Seoul, Jumat.

Tentara, yang membasahi seluruh tubuhnya secara Islam atau "mandi besar" tersebut, mengucapkan "dua kalimah syahadat" menjelang shalat Jumat di masjid itu yang (pengucapannya) dituntun oleh Imam sholat.

Kecuali Imam shalat, seluruh warga Muslim dan para tentara Korea berdiri dalam suatu "shaf" (barisan) sholat yang melambangkan bahwa semuanya sama di hadapan Allah dan kemudian mengikrarkan "Dua Kalimah Syahadat", dengan membaca "Asyhadu an La ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah."

Para tentara dari pasukan "Zaitun" itu usai upacara peng-Islaman, mereka menunaikan sholat Jumat di masjid tersebut.

Selanjutnya ketika menghadap Ka`bah (Kiblat) di Mekah, semua umat Islam menegaskan mereka adalah bersaudara, demikian laporan yang dikutip dari english.chosun.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar