Jumat, 30 Oktober 2009

FIRMAN ALLAH SWT.

Sabda Tuhan

Bismillahirramanirrahim
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang
Bismillahirrahmanirrahim
Aku menyebut nama-Mu ’tuk lepas laparku
Bismillahirrahmanirrahim
Aku menyebut nama-Mu hilang dahagaku
Bismillahirrahmanirrahim
Aku memulai sesuatu sebut nama-Mu
Bismillahirrahmanirrahim
Aku takut, cinta dan bersujud kepada-Mu

Hidup, mati, rezeki adalah jodoh
Kaya, miskin, sedih adalah bahagia
Tua, muda, cantik adalah buruk
Islam, Hindu, Kristen, Budha, Kong Hu Chu
Animisme, bahkan Atheis
Semua
adalah
Sabda Tuhan
Dan Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika mereka tidak berusaha
( untuk ayah dan ibu, semoga bahagia di dunia dan ahirat)

Percakapan rahasia

Kucuri uang ini saat perut amat lapar
Belikan nasi, kumakan, tapi tetap terasa lapar
Lalu, kucuri lagi
Kumakan lagi
Tapi tetap terasa lapar
Begitu seterusnya hingga terkapar

Aku sadar tanpa khayal
Hidup ini penuh rasa lapar
Lapar uang, kekuasaan, wanita dan sebagainya

Aku berbisik kepada malaikat
Ssssstt....sssssttttt
Jangan bilang siapa-siapa
Ini percakapan rahasia dengan Tuhan

Potret

Anak-anak berlari-lari, lalu
Bernyanyi, ”Ambilkan bintang, Bu!”, setelah itu
Berkata, ”Pak, ’bu, minta uangnya”.

Semua terdiam tak memperhatikan

”Lapar, belum makan”, wajah memelas

100, 200, 500 dan 1000 rupiah
Senyumlah sang anak, ia pergi
Berlari bernyanyi kembali
Potret bangsa sore ini

Malam Rabiul Awal

Kuingin
Malam-malam bersua denganmu
Kala hujan turun
Membasah kalbu

Ia sempurna
Tapi bukan dewa
Bukan juga Pencipta
Ia
manusia seperti kita

Kuingin
Malam-malam bersua denganmu
Kala hujan turun
Membasah kalbu


Jerit Sandal Jepit

Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia

ia kembali bersujud

Jiwa terasing dalam dunia bising
Diinjak, remak, permak
Lalu kiamat
Ia tamat

Lalu, ia kembali bersujud

Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia

Meretas di atas batas

Aku mau berdiri
Berlari
Mengejar matahari

Rumput-rumput terdiam
Melihat keheningan alam

Ada manusia kecil lahir dengan tangis
Ada manusia besar melihat dengan binar

ia pun bertanya
Untuk apa ia dicipta?

Ku ingin tegar
Bahwa hidup kita
Akan kembali seperti ada
Berakhir dengan tangis
Atau bersudah dengan cahaya

Meretas di atas batas...

Lelah

Lelah
Usai sudah

Hanya angin tertiup hempaskan gelisah
Kurindu hangat alam di puncak Rinjani

Pasrah
Menyerahlah setiap yang ingin kalah
Tapi aku?

Ingin kembali mencium lembut Dewi Anjani
Dan aku tidak akan menyerah
Walau lelah menghampiri sudah

Satu Tubuh Dua Kepala Dua Hati

Satu tubuh dua kepala dua hati, aneh memang?
apakah itu kita?

Satu tubuh dua kepala dua hati, Astaghfirullah!!!

benarkah itu kita?
Tuhan, Tuhan…. Yaa Rabb…
siapa penebar angin guncang mimpi malam ku?
semua itu sangat menyeramkan
bagai titah-titah pandita Raja yang memekakkan telinga
sehingga menerobos ke lorong hati

Satu tubuh dua kepala dua hati, benarkah ini diriku?
Lalu... kutatap cermin di hati, tapi diriku masih heran dibuatnya
Satu tubuh dua kepala dua hati, (Ssstt...ssst)
tak boleh ada yang tahu keadaan ku
kecuali Tuhan...Karena ini adalah percakapan rahasiaku

Maaf , jika hidupku adalah keraguan dan kebimbangan
nampaknya ia tak punya judul lagi
layaknya aliran sari-sari makanan yang mengharap kebebasan
namun tak sampai kesekujur tubuh

Apakah judul ini juga yang ingin dipakai kawan-kawan perjuanganku?
benarkah judul yang tepat adalah “Satu tubuh dua kepala dua hati”?

Seperti gerak lurus tak beraturan!
sehingga gravitasi bumi tak sanggup menahannya!!
sehingga vektor tidak mempunyai nilai dan arah lagi!!!

Tuhan,...Tuhan siapa penebar “ego” di dalam tubuhku?
“ego adalah anugerah yang diselewengkan berlindung di balik tameng logika,
ukhuwah dihilangkan maknanya karena tak terasa dan tak diraba?”

Tanpa Judul

Lelah ragaku bperang melawan dunia..
Lelah jiwaku b
gelut melawan hawa nafsu...
Aku hampir kalah dan m
nyerah, peluh dan emosi menghiasi hari2ku,..
Gelap gulita kurasakan d sekelilingku...
Aku b
teriak, tp tak ada seorangpun mdengarku...
aku b
lari, tp tak kunjung ku temukan tujuanku...

Dimana cahaya itu?
Cahaya yg pernah kau berikan sebagai penunjuk jalanku...
Dimana harapan itu?
Harapan yg dl pernah kw jnjikan pdku...
Dimana kekuatan itu?
Kekuatan yg setiap pagi kulihat dimata indahmu,...

Kembalikan smua padaku..!!
Sedikit belas kasihmu yg akan mrubah hidupku,
Jangan pernah biarkan aku t
jatuh....

Dan hanyut meninggalkanmu.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar